Haii guyss. Happy New Year buat readers setia "Supremacy of Love".
MAAF MAAF MAAF MAAF MAAF MAAF BANGET.Padahal di chapter sebelumnya aku bilang "Sampai ketemu minggu depan", tapi malah jadi tahun depan. 😅
Curhat dikit ya guys.
Jadi, aku harus ngurus beberapa hal selama akhir tahun kemarin dan ngga bisa aku tinggalin sama sekali. Maklumlah ya, akhir tahun.Nah, setelah tahun baru aku juga butuh healing dan quality time bareng keluarga juga. Sampai beberapa reader setia ada yang chat aku dan comment di instagram aku, padahal cuma ngucapin selamat tahun baru tapi aku jadi keinget belum update. (Makasih ya buat kalian 🥺).
Barulah aku sempet nulis lagi beberapa hari lalu. Itu pun aku lumayan kesulitan buat memulai lagi, karna udah ngga nulis beberapa minggu.
But i finally made it, setelah berkali2 revisi sendiri. Hahah. Sekali lagi maaf ya guys aku memberi harapan palsu ke kalian kemarin.
Selamat membaca.
Jangan lupa vote, follow dan comment. 🥰Kasih masukan juga ya biar aku makin improve di tahun 2022.
..................Hari terakhir 2020, Jenny bangun pukul 8 pagi untuk menghubungi Alita via FaceTime dan meminta sahabatnya itu memilihkan wardrobe yang cocok untuk panggung pertamanya di acara perkumpulan Indonesia malam ini. Di antara teman-temannya yang lain, Alita paling jago soal urusan make over (walau harus dibumbui dengan sedikit marah-marah di beberapa menit pertama karena, hello, ini masih pukul 6 pagi di Jakarta).
Sekedar update, Fei fei sudah pulang ke Shanghai sejak malam natal 25 desember kemarin. Jenny, Yanzhen dan Jae Hyun mengantarkan wanita itu ke Bandara Incheon setelah mengelilingi Seoul selama setengah hari untuk sekedar menikmati keseruan natal di Seoul.
Itu adalah hari yang baik. Bukan, bukan! Bukan karena Fei fei pulang ke Shanghai di hari itu. Tapi karena itu adalah hari natal. Jadi tolong jangan salah paham.
Sebelum Fei fei check-in, ia memeluk Jenny tanpa berpikir panjang, membuat gadis yang dipeluknya itu cukup terkejut. Seingat Jenny mereka belum sedekat itu sampai harus saling bertukar pelukan. Tapi, dengan senang hati, ia membalasnya.
"Senang mengenalmu, Jenny. Kau cantik, berbakat dan menggemaskan. Yanzhen beruntung kalau dia bisa mendapatkanmu. Mainlah ke Shanghai, kakak akan membawamu kemanapun kau mau," bisiknya lembut.
Oh wow. Kau tanya kabar Jenny setelah mendengar itu? Terkejut, panik, senang, terharu, dan pastinya BINGUNG. Apa ada satu kata yang mewakili semua perasaan itu? Kalau ada, tolong biarkan Jenny meminjamnya. Ia sampai bingung harus merespon bagaimana.
Begini ya. Fei fei wanita luar biasa yang sejak kemarin membuat Jenny merasa tidak percaya diri, baru saja memujinya dan menawarkan untuk membawanya jalan-jalan di Shanghai. Siapa yang tidak senang dan terharu? Sikapnya yang manis membuat Jenny tidak bisa tidak menyukainya (ia sampai merasa berdosa karena sempat sedikit tidak menyukai wanita itu kemarin).
Tapi, hal yang membuat Jenny bingung adalah kalimat setelah itu. Fei fei menyebut nama Yanzhen tepat setelah memuji Jenny. Kenapa Yanzhen beruntung kalau dia bisa mendapatkan Jenny? Tidak, pertanyaan yang terpenting, untuk apa Yanzhen mendapatkan Jenny? Mendapatkan dalam konteks seperti apa? Aaaaaa.
KENAPA FEI FEI HARUS MENGATAKAN KALIMAT AMBIGU SEPERTI ITU? JENNY BISA GILA KALAU DIBERI SOAL SEPERTI INI TERUS. Kemarin Yanzhen, sekarang Fei fei.
KAMU SEDANG MEMBACA
Supremacy of Love
Chick-LitApa yang kau lakukan jika ayahmu yang baru saja ditinggal mati ibumu empat bulan lalu, memperkenalkan pacar barunya dan mengatakan bahwa mereka akan menikah bulan depan? Kalau Jenny,gadis itu memilih untuk kabur. Terimakasih pada Michael, ayah Jenn...