BAG 12 "What happened in Homecoming?"

64 14 6
                                    

Motor mereka melaju dengan kecepatan sedang. Pada dasarnya Yanzhen mengantar Jenny bukan karena gedung Homecoming jauh, melainkan karena jalanan itu terlalu gelap dan tidak terlihat meyakinkan untuk dilewati dengan aman tengah malam seperti ini. Jenny tidak berbicara lagi sampai mereka tiba di depan Homecoming, ia sudah lebih sadar sekarang.

Gadis itu turun dan membuka helmnya. Yanzhen juga ikut membuka helm, mematikan mesin, dan turun dari motornya.

"Kenapa kau ikut turun?" Jenny bertanya sambil menyerahkan helm mahal itu ke tangan Yanzhen. Pemuda itu segera membuka jok motor dan memasukkannya ke dalam sana. Lalu mendongak ke arah Jenny setelah ia mengunci jok motornya kembali.

"Aku akan mengantarmu ke depan kamarmu."

"Hah? Aku tidak salah dengar kan? Tuan Xu, kau tidak sibuk ya? Bukannya Vice President seharusnya lembur? Kenapa kau punya waktu untuk mengantarkan seorang gadis ke depan kamarnya?"

"Aku sudah menyelesaikan pekerjaanku. Sepupumu yang sedang lembur di kantorku yang memintaku untuk memastikanmu masuk ke kamar."

"Yang bos itu kau atau kakakku sih? Kenapa dia bisa memerintahmu seenak jidatnya?"

"Setelah jam kantor, dia kembali jadi kakakku."

"Aww. Lucu sekali kalian saling bergantian menjaga anak."

"Aku bilang 'kakak', bukan isteri. Kau yakin kau tidak mabuk? Jalan sana."

Jenny berbalik sambil terkekeh, ia sedikit puas setelah menggoda pemuda yang kini berjalan mengikuti dibelakangnya itu.

.......

"Kau belum menjawab pertanyaanku, berapa gelas yang kau minum?" Yanzhen kembali berbicara saat mereka sedang berjalan menaiki tangga.

"Kenapa? Mau melaporkannya pada Jae Hyun?"

"Tergantung berapa gelas."
Mereka tiba di lorong lantai 3 dan melanjutkan langkah ke ujung lorong di mana kamar Jenny berada.

"Aku cuma minum segelas, kok. Mana aku tahu jurusan kami punya budaya menghabiskan segelas bir di hari orientasi mahasiswa baru?"

"Berarti mulai sekarang jangan minum lebih dari setengah gelas."

Jenny berbalik untuk menatap pria di belakangnya.

"Kenapa?"

"Aku khawatir pada orang yang kau temui setelah kau minum. Baru segelas bir kau sudah memarahiku, apalagi lebih?"

"Itu karena kau memang menyebalkan dan pantas mendapatkannya. Siapa yang menarik orang dengan cara seperti itu?" Mereka sampai di depan kamar Jenny.

"Sudah sampai, ini kamarku. Puas? Sekarang pulanglah, aku mau tidur." Jenny menggerakkan tangannya mengusir pemuda itu.

"Eng, aku pergi."

"Terima kasih atas tumpangannya tuan Xu, byeeee." Jenny melambaikan tangannya saat Yanzhen sudah berbalik dan berjalan menuju tangga. Dengan cuek, pemuda itu hanya mengangkat tangannya tanpa menoleh.

 Dengan cuek, pemuda itu hanya mengangkat tangannya tanpa menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Supremacy of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang