REVENGE OF EX!
Ini adalah cerita tentang seorang gadis yang berhadapan dengan situasi sulit.
Arshavina Aluna, murid baru SMA Neptunus pindahan dari Semarang yang bertemu dengan tiga belas mantannya sebagai teman sekelas barunya.
Mantan yang dulu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
Dering ponsel terdengar mengisi ruangan yang ada di dalam cafe kekinian, ruangan itu adalah tempat sang pemilik cafe bekerja. Dering ponsel itu membuat kegiatan sang pemilik ruangan menghentikan kegiatannya yang tengah membaca laporan, lalu dia pun mengangkat panggilan setelah melihat nama penelfon.
"Hallo, Sa. Kenapa? "
"Gue, Akmal, Aksa sama Gilang udah di cafe nih. Yang lain udah otw, turun lo. " Ucap Raksa dibalik telfon.
"Oke, bentar lagi gue turun. "
Setelah mengatakan itu sosok yang tak lain ada Gibran pun langsung mematikan sambungam dan kembali fokus dengan laporan, setelah selesai membaca dia pun memberi tanda tangan itu di laporan dan beranjak dari tempatnya.
Sore ini Gibran tak langsung pulang, dia sengaja langsung pergi ke cafe miliknya karena nanti semua cowok Ips 4 akan datang untuk nongkrong disini.
Langkah Gibran menuruni satu persatu anak tangga, ruangannya ada dilantai tiga dan Gibran harus turun ke lantai satu karena lantai dua hanya dikhususkan untuk para pebisnis yang hendak meeting secara private.
Setibanya dilantai satu, Gibran dapat melihat teman sekelasnya yang sudah mulai berdatangan dan duduk disudut cafe. Desain cafe memiliki set sofa yang berjejer pada tembok samping kanan dan kiri cafe, sehingga kursi dapat menampung orang lebih dari dua puluh orang dikursi bagian ujung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Guys. " Sapa Gibran bertos ala cowok kesemua teman sekelasnya, dihitung sudah ada sebelas orang yang datang.
"Siapa aja yang belum datang? "
"Ezra, Haikal sama si raja ngaret yaitu Cavero. " Balas Akmal.
"Lo semua udah pesen? " Tanya Gibran menatap meja yang masih kosong.