Part 37 [ Perasaan Cavero ]

1.3K 116 6
                                        

Happy Reading!!
Sorry for typo!!







°°°






Cavero menatap sang istri dengan tatapan bersalah, kejadian hari ini mampu membuat Cavero merasa telah gagal menjadi suami sekaligus Ayah yang siaga.

Meski Cavero dapat melihat bahwa Shavin dalam keadaan baik-baik saja, Cavero tak bisa menghilangkan rasa bersalah dan khawatir yang dia rasakan.

"Gue gak papa Ver, stop pandang gue kayak gitu."

Mendengar itu Cavero langsung memeluk tubuh Shavin dengan erat, Shavin pun membalas pelukkan Cavero tak kalah erat.

"Kita baik-baik aja, Cavero." Bisik Shavin menenangkan.

Cavero pun melepas pelukannya berlatih menatap perut Shavin yang terbalut piama, dengan santai Cavero menyingkap pakaian Shavin hingga perutnya terekspose.

"Maafin Papa ya." Gumam Cavero dengan mengelus lembut tempat calon anaknya tumbuh, lalu Cavero mencondongkan tubuhnya dan tanpa Shavin sangka Cavero mengecup perutnya.

"Ver."

Cavero kembali ke posisi awal dan menatap Shavin dengan alis terangkat, dia tak tahu jika saat ini Shavin tengah dilanda kegugupan dengan detak jantung yang berdetak cepat.

"Ciee.. Salah tingkah.." Shavin langsung menatap Cavero dengan wajah yang semakin memerah, lalu tangannya dengan santainya langsung mendaratkan cubitan ganas kepada Cavero.

Cavero pun meringis dan menatap Shavin memelas, setelah puas Shavin pun melepas cubitannya.

"Oh iya gue cuma mau ngasih tahu kalau mulai sekarang Cellina bakal tinggal disini, gak papa kan?"

"Gak papa kok."

"Lo gak tanya apa alasan gue biarin Cellin tinggal disini?"

"Gak perlu, gue percaya sama Lo."

"Cellin lagi dalam bahaya, katanya selama ini dia ngerasa kalau ada penguntit disekitarnya." Jelas Cavero yang dengan inisiatifnya sendiri.

"Penguntit? Kok bisa?"

"Katanya sih mantan pacarnya dulu."

"Pasti dia gak nyaman dan parnoan karena penguntit itu."

"Makanya gue biarin dia tinggal sama kita."

"Lo udah ngambil langkah yang tepat." Balas Shavin yang membuat Cavero senang mendengarnya.

"Gue kira lo bakal gak suka sama keputusan gue. "

"Sekarang Cellin dimana? Kok gue gak lihat dia tadi. "

"Kayaknya lagi di kamarnya. "

"Yaudah, kita ke bawah yuk. "

𝐊𝐄𝐋𝐀𝐒 𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang