𝐊𝐄𝐋𝐀𝐒 𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍 [END]

Part 7 [Raka : Fitnah Mantan]

Happy Reading!!
Sorry for Typo!!

°°°

Seorang cowok berseragam SMA berjalan dengan dua temannya hendak pergi ke kelas, ketiganya tak henti menjadi pusat perhatian siswi yang mereka lewati menuju gedung kelas mereka yaitu gedung Ips. Mereka adalah Raka, Iqbal dan juga Cavero.

Bel akan segera berdering beberapa menit lagi, tapi langkah mereka masih tetap santai meski bel pelajaran akan segera berdering.

Setibanya mereka dikelas secara bersamaan bel berdering, terlihat kelas tengah sibuk dengan buku mereka masing-masing.

"Kok semua pada lihatin buku? Ada ulangan? " Tanya Raka menatap Iqbal disampingnya.

"Lo gak tahu? Hari ini kan pengumpulan tugasnya Pak Sunan. "

Pak Sunan adalah guru matematika mereka, program pembelajaran Pak Sunan sangat berbeda dengan guru yang lain dimana Pak Sunan hanya akan memberi pekerjaan rumah setiap bulan tanggal satu dan harus terkumpul saat akhir bulan. Meski begitu, soal yang diberikan Pak Sunan sangatlah banyak dimana setiap soal memiliki tiga anak jadi jika soal ada seratus maka jumlah keseluruhan soal ada tiga ratus.

"Anjing! Gue lupa! " Raka menepuk keningnya dengan keras.

"Lo udah beres? " Tanya Raka, dia harus mencari teman untuk dihukum.

"Udah dong, gue kan anak baik. " Jawab Iqbal santai.

"Duh anjing! Males banget kalau gue dihukum sama Pak Sunan sendiri. "

"Kenapa lo gak kerjain aja sekarang, masih ada waktu sampe istirahat. "

"Kertas punya guenya juga ilang, Bal. "

"Mampus lo! "

Raka tak lagi menghiraukan Iqbal, kini dia harus memutar otak untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Hingga tak lama kemudian senyumnya terbit kala dia mengingat seseorang, bukan senyum manis lebih tepatnya melainkan senyum penuh arti.

"Mau kemana lo? " Tanya Iqbal.

"Ada. "

Raka berjalan ke belakang kelas tepatnya tempat Shavin dan Cavero duduk, keberadaan Raka membuat Shavin menatap cowok itu curiga.

"Ngapain lo kesini? " Tanya Cavero.

"Gue ada urusan sama mantan gue nih, Ro. Vin, gue mau lihat essai tugas Pak Sunan punya lo dong. "

"Buat apa? Punya yang lain aja. " Balas Shavin menolak.

"Gue maunya punya lo, yaudah gue ambil sendiri. "

Tanpa izin, Raka langsung mengambil tas milik Shavin dan mengeluarkan kertas essai dan juga lembar jawabannya, tak menghiraukan Shavin yang protes dengan tingkahnya.