Part 30 [ Baru ]

1.4K 130 15
                                        


Happy Reading!!
Sorry for typo!!

Happy Reading!! Sorry for typo!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°°°

Sepeda yang di naiki sepasang suami istri itu berhenti di depan sebuah rumah besar di salah satu komplek elit, setelah memarkirkan sepedanya sang pemilik pun turun dan berjalan menyusul sang istri yang sudah berjalan lebih dulu.

"Assalamu'alaikum. "

Salam dari Cavero dibalas oleh tiga perempuan yang tengah duduk santai diruang tengah, pandangan Cavero menatap sosok yang berbeda dan asing tengah menatapnya.

"Vero, sini. Kamu masih inget kan sama dia?"

Cavero terdiam sebentar sembari mengingat wajah tak asing yang tengah duduk di samping Ratih, di sebelahnya Shavin yang masih berdiri menatap Cavero.

"Dia.. " Cavero menggantungkan ucapannya dengan tangan yang menunjuk gadis yang tersenyum kepadanya.

"Siapa ya? " Lalu pertanyaan Cavero membuat senyum gadis itu luntur.

"Gue Cellina, nyebelin banget sih udah lupain gue."

"Ohh Cellina, cewek gendut yang dulu selalu ganggu gue kan? "

"Gue udah gak gendut sekarang, jangan sebut gitu lagi. "

Cavero pun tertawa pelan dan berjalan kearah Cellina, lalu dengan santainya Cellina memeluk Cavero sebagai pelepas rasa rindu karena sudah lama tak jumpa.

Lalu tatapan Cellina mengarah pada Shavin yang masih berdiri ditempatnya, sejak awal Ratih ataupun Cavero melupakan keberadaan dirinya.

"Dia siapa? " Cellina bertanya kepada Ratih dan Cavero menunjuk Shavin.

"Oh dia itu Arshavina, menantu Tante."

"Menantu? "

"Iya, dia itu istrinya Vero. "

"Serius Vero udah nikah? Kok bisa? Kan masih sekolah."

"Ada satu hal yang buat Vero sama Shavin memutuskan nikah muda, Cell."

Cellina pun berohria, lalu dia pun berjalan kearah Shavin dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

"Hai gue Cellina, temen kecilnya suami lo. Karena lo istrinya Vero itu artinya lo temen gue, gak papa kan? "

Shavin terdiam sebentar, Cellina adalah kesekian kalinya orang yang mengajaknya berteman tapi seperti sebuah trauma, rasa takut Shavin jika Cellina akan menjauhinya karena masa lalunya membuat Shavin sedikit ragu membalas jabatan tangan Cellina.

Cavero yang melihat raut wajah Shavin pun mendekat dan membawa tangan Shavin untuk membalas jabatan tangan Cellina, seketika Shavin tersadar dari lamunannya.

𝐊𝐄𝐋𝐀𝐒 𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang