Part 42 [ Meet Mantan ]

1.1K 120 8
                                    

Happy Reading!!
Sorry for typo!!








°°°






"Kita lihat, wajahnya sudah terbentuk dengan sempurna, jari kaki dan tangannya juga sudah berbentuk, jantungnya juga berdetak normal. Perkembangan bayi kalian sudah semakin matang, posisinya juga sudah di bawah dan sekarang ukurannya sudah sebesar buah semangka. Bayi kalian sehat."

"Dokter, kami mau tahu jenis kelaminnya."

"Akhirnya kalian mau mengetahui jenis kelaminnya juga, selama 32 minggu ini kalian bilang tidak ingin tahu."

"Iya hehe, sekarang kami harus beli perlengkapam bayi dan kami bingung harus beli warna apa. Makanya sekarang kita mau tahu, Dokter."

Regina tersenyum mendengarnya, dalam hidupnya sebagai seorang dokter mereka adalah pasien termuda terbahagia yang pernah dia temui. Meski dia tahu jaman sekarang sudah banyak pasangan seperti mereka, tapi tetap saja bagi Regina ini tidaklah umum karena biasanya jika seumuran mereka pasti akan terpaksa dan tak ada raut wajah kebahagiaan.

"Jenis kelaminnya... "

Regina sengaja menjeda perkataannya, dia senang membuat dua pasangan muda didepannya begitu tampak penasaran dan gugup hanya untuk mengetahui gender calon anak mereka.

Lalu saat Regina memberitahu, tampak raut wajah penuh kelegaan dari keduanya. Mereka tampaknya tak terlalu fokus dengan gender, karena yang mereka pikirkan hanyalah kesehatan keduanya.

"Makasih ya Dokter. " Ucap Cavero dengan senyum lebarnya.

"Kalian tampak senang sekali. "

"Kita pasti seneng Dokter, keadaannya baik-baik aja dan sekarang kita udah tahu gender dedek nya apa jadi kita belanjanya gak bingung. " Balas Shavin yang tampak bahagia meski beban berat tubuhnya naik cukup tinggi.

"Baiklah, kalau begitu kita pamit ya Bu Dokter."

"Iya, tolong berikan salam untuk Ratih dan Ara dari saya ya. "

"Baik, Dokter. "

Setelah itu sepasang suami istri muda itu keluar dari ruangan dokter dan pergi meninggalkan rumah sakit setelah menebus obat yang harus Shavin minum.

Sudah enam bulan berlalu, kini usia kehamilan Shavin sudah menginjak usia 32 minggu atau delapan bulan.

Selama ini mereka dapat hidup dengan tenang, tak ada lagi permasalahan yang terjadi. Mereka melupakan sejenak masalah yang terjadi dan memilih untuk fokus dengan calon anak mereka yang sekitar beberapa minggu lagi akan hadir, hal itulah yang mampu membuat kehidupan keluarga kecil mereka bahagia.

"Aduh! Akhirnya bisa duduk nyaman juga." Ucap Shavin dengan nafas terengah.

Cavero yang duduk disampingnya pun tersenyum mendengarnya, sebenarnya ada rasa sedikit iba karena seiring berjalannya waktu perut Shavin semakin membesar dan semakin sulit juga Shavin bergerak. Bahkan tak hanya sekali Shavin berteriak meminta tolong hanya untuk dibantu berdiri, meski begitu Cavero tak bisa menyalahkan Shavin dan senantiasa membantu sang istri dalam keadaan apapun.

𝐊𝐄𝐋𝐀𝐒 𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang