Part 41 [ Papa Mantan ]

1.5K 133 10
                                        

Happy Reading!!
Sorry for typo!!

Happy Reading!! Sorry for typo!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°°°





Cavero tersenyum puas melihat tayangan televisi yang membuat semua publik gempar, sementara itu di seberangnya sang Ayah tengah menatap anaknya dengan wajah tenang seperti biasanya.

"Puas kamu sekarang? "

"Sangat, makasih udah bantu Vero Pa."

"Ya, memang sudah seharusnya berita itu terungkap agar Rama menyadari kesalahannya dan mendapatkan karmanya."

"Dari awal perbuatan Om Rama dan Raksa itu salah, Vero cuma gak mau Shavin terus terluka cuma karena mereka."

"Setelah ini pasti Rama akan kehilangan banyak keuntungan, beruntung Papa lah yang memegang saham paling besar kedua."

"Hm, tapi Vero mau Papa kasih sedikit ancaman buat Om Rama dulu. Dia harus sadar jika putri yang dia sia-siakan itu adalah harta yang paling berharga."

"Serahkan saja semuanya. "

"Vero pamit ya Pa, mau jemput Shavin di rumah Mama Ara. "

"Shavin ada dirumah Irawan? "

"Iya. "

"Cepat jemput dia sebelum Rama melihat istri kamu dan melampiaskan semua kemarahannya ada istri dan anak kalian."

Cavero langsung tersadar dan pergi dengan terburu-buru dari kantor sang Papa, selama perjalanan Cavero merasa khawatir jika terjadi sesuatu dengan Shavin. Bisa-bisanya dia melupakan keamanan Shavin dan membiarkan sang istri disana, jika terjadi sesuatu maka Cavero tak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.

Setibanya di pekarangan rumah Irawan, Cavero semakin gusar melihat keberadaan mobil Rama dan motor Raksa telah terparkir di carport. Tak mempedulikan kunci mobil yang masih tergantung, Cavero lalu bergegas memasuki rumah besar tersebut.

Suara teriakkan dan isak tangis yang terdengar ditelinganya membuat Cavero semakin tak tenang dan semakin mengencangkan langkahnya, hingga tubuhnya mematung melihat apa yang terjadi didepan matanya.

"Menyingkir Ara! Aku harus memberinya pelajaran! "

Ara tak menjawab dan hanya menggelengkan kepalanya melindungi Shavin dibalik tubuhnya, hingga tatapan Ara menemukan keberadaan Cavero.

"Cavero! Cepat bawa Shavin pergi! "

Rama yang masih diliputi perasaan marah pun terus meronta agar Raksa melepaskan tangannya, dia harus memberi hukuman pada anak yang sudah membuat kehidupannya hancur.

Sementara itu Cavero langsung mendekat kearah sang istri yang tengah duduk meringkuk dibelakang tubuh Ara, amarahnya semakin menjadi saat dia melihat ada luka disudut bibir Shavin.

𝐊𝐄𝐋𝐀𝐒 𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang