Part 29 [ Bantuan Mantan ]

1.5K 138 30
                                        

Happy Reading!!
Sorry for typo!!







°°°





Senin hari dimulai dengan kesibukan, hari ini adalah hari kedua setelah Shavin dan Cavero berstatus suami istri, hari ini juga mereka kembali bersekolah dengan status yang jelas. Meski begitu, Shavin ataupun Cavero tidak bisa memberitahu semua orang tentang statusnya.

"Gue pake angkutan umum aja lah. " ucap Shavin saat Cavero sudah duduk nyaman di sepeda kesayangannya.

"Lo malu karena gue pake sepeda? "

"Bukan itu masalahnya Vero, gue cuma gak mau jadi bahan julid semua fans lo."

"Gak akan, percaya deh. Lagipula sejak kapan lo peduli sama pendapat orang lain, karena setahu gue Arshavina yang gue kenal gak pernah peduli sama orang lain."

Shavin terdiam, perkataan Cavero benar tapi entah kenapa sekarang ada rasa takut dalam hatinya, mungkin karena status mereka sekarang yang membuat Shavin jadi parno.

"Gue takut semua orang tahu, Ver. " aku Shavin.

"Lo harus percaya sama gue Vin, semua orang gak akan tahu status kita. "

"Kalau gitu, gimana kalau gue buat semua orang tahu kalau lo pacar gue? "

"Apa?! Lo gila? "

"Kenapa? "

"Gue gak mau nanti lo juga kena imbasnya jadi bahan julid semua orang."

"Yaudah, gak jadi. Cepetan naik, nanti kita telat buat upacara."

Akhirnya Shavin pun naik keatas sepeda dengan cara menginjak besi yang ada ditengah roda belakang, tangannya diletakkan diatas bahu Cavero.

"Oke, gas! "

Cavero mulai menggayuh sepedanya dengan perlahan dan santai, selama perjalanan mereka saling melemparkan senda gurau.

"Lo bisa pake sepeda? "

"Enggak. "

"Terus kendaraan apa yang bisa lo kendarain?"

"Gak ada, dari dulu gue suka jalan kaki."

"Yaudah nanti gue bakal beliin lo sepeda, ntar gue ajarin lo naik sepeda biar nanti kita bisa berangkat barengan pake sepeda."

"Gak usah Ver, lo gak perlu beliin gue sepeda. "

"Kenapa? "

"Gue males kalau harus belajar naik sepeda, dibonceng sama lo lebih enak."

"Emangnya lo gak pegel berdiri terus?"

"Kalau lo jalannya pelan ya gue pegel, makanya lo cepetin dong. "

"Oke. "

Shavin tanpa sadar tersenyum, sebenarnya dia bukan malas tapi dia tak mau lagi merepotkan Cavero dan keluarga Abraham lebih banyak lagi.

𝐊𝐄𝐋𝐀𝐒 𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang