Part 17 [ Pelecehan Mantan ]

2.3K 148 5
                                        

Malam semua, sebelumnya saya mau ucapin HAPPY NEW YEAR!!

I know saya telat tapi ini lebih baik daripada enggak sama sekali, maaf ya selama ini saya gak aktif wp ataupun medsos walaupun gak lebih dari seminggu wkwk.. Oke langsung aja.

Happy Reading!!
Sorry for typo!!

Happy Reading!! Sorry for typo!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



°°°







Keadaan sekolah Neptunus kembali gempar dengan sebuah kejadian asing yang dilihat oleh semua murid, semua orang terkejut melihat siapa yang berjalan dan berbincang seru disamping kepala sekolah.

"Kamu harus sering-sering main ke rumah Tante, Shavin.  "

"Iya Tante tapi Shavin gak janji ya. "

"Tante seneng banget waktu Vero bawa cewek kerumah, meski bukan pacar tapi setidaknya dia gak sekaku dulu ke cewek. "

"Emang Vero jarang punya temen cewek? "

"Bukan jarang lagi, tapi gak pernah selain kamu kemarin. "

"Yaudah nanti Shavin main lagi, kalau mau kita shopping berdua di mall. "

"Ide bagus! Kita me time bareng ya. "

"Oke Tante. "

"Yaudah Tante ke ruangan dulu yah, bentar lagi bel masuk. "

"Iya Tante, hati-hati ya. "

Shavin dan Ratih berjalan ke arah yang berbeda karena tujuan mereka juga berbeda, Shavin berjalan sendirian di lorong kelas Ips karena bel sebentar lagi berdering, para murid sudah berada didalam kelas dan itulah momen yang Shavin suka karena dia akan berjalan dengan santai tanpa diperhatikan oleh semua orang yang dia lewati.

Setibanya dikelas, Shavin hanya bisa memejamkan matanya saat dia merasakan lemparan kertas yang mendarat ditubuhnya. Shavin tahu apa yang terjadi, maka dari itu dia tak bertindak gegabah seperti pertama kali dulu.

"Susah dapetin anaknya, sekarang Ibunya dia embat hatinya. "

Celetukkan itu membuat Shavin tersadar jika yang menyerangnya sekarang bukanlah para mantannya, melainkan teman sekelas ceweknya. Entah ada apa, biasanya mereka hanya akan bertindak acuh seperti biasa tanpa ikut membullynya bersama para cogan.

Shavin menghela nafas perlahan mengatur emosinya, sebenarnya dia bukanlah orang yang mudah ditindas seperti ini tapi setelah merasakan berbagai kejadian beberapa minggu ini, Shavin jadi sadar jika apa yang dia usahakan adalah salah dan mengalah adalah pilihan yang tepat. Selama mereka tidak berkontak fisik melakukan kekerasan seperti Kakak kelasnya dulu, Shavin akan diam tak memberontak.

𝐊𝐄𝐋𝐀𝐒 𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang