𝐊𝐄𝐋𝐀𝐒 𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍 [END]

Part 18 [ Flashback ]

Pagi..

Sesuai judul, part ini berisi flashback ya..

Happy Reading!!
Sorry for Typo!!

°°°

Seorang gadis tengah duduk di meja makan menunggu kedatangan sang Mama untuk makan malam, namun sudah pukul sepuluh tapi Mamanya tak kunjung pulang padahal Mamanya bilang jika dia tengah libur dari pekerjaannya dan tak akan bekerja malam ini.

Gadis itu adalah Arshavina Aluna.

Pintu terbuka dan senyum gadis manis itu terbit saat mendengar derap langkah mendekat kearahnya, hingga senyumannya surut melihat sosok asing yang ikut datang bersama sang Mama.

"Honey, siapa dia? " Tanya seorang pria tua menatap Shavin dengan tatapan nakal.

"Dia puteriku, namanya Shavin. "

"Cantik, boleh kucoba dia? "

"Untuk itu aku tidak mengizinkan, dia masih kecil dan masih perawan. Sudah, kamu masuk aja ke kamar duluan. "

"Oke, aku tunggu ya. "

"Ma, siapa Bapak itu? "

"Temen Mama, kok kamu belum tidur?" Tanya seorang wanita cantik dengan make up tebalnya, dia adalah Riani— Ibu dari Shavin.

"Asha nunggu Mama pulang, mau makan bareng. " Mendengar itu Riani tersenyum dan beralih menatap meja didepannya.

"Kok makannya cuma tahu tempe, Mama kan udah kasih kamu uang banyak buat makan sama jajan. "

"Asha gak mau makan uang haram, kata Pak Ustad yang tinggal dikontrakkan sebelah uang yang Mama punya itu haram, terus Pak Ustad itu kasih Asha uang buat beli nasi sama lauknya. " Mendengar ucapan polos Shavin membuat Riani menyurutkan senyumannya dan tatapannya mulai mendingin.

"Mama itu kerja dan dapet uang itu demi kamu tahu, kok kamu gak hargain Mama sih? "

"Tapi kita kan gak boleh makan uang haram, Ma. "

"Oke-oke, terserah kamu aja. Ini, Mama beliin kamu hp. "

"Hp? Kenapa Mama beliin Asha Hp? "

"Kamu gak mau kan nerima uang dari Mama? Makanya Mama kasih kamu hp biar kamu punya uang. "

"Caranya, Ma? "

"Gampang kok, kamu cuma perlu foto cantik terus posting supaya banyak cowok yang suka kamu, nah kalau udah dapet kamu porotin semua uang mereka. Gampang kan? "

"Nipu orang? "

"Bukan nipu, cuma manfaatin. "

"Sama aja, Ma. Itu namanya nipu. "