𝐊𝐄𝐋𝐀𝐒 𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍 [END]

Part 24 [ Unknown ]

Happy Reading!!
Sorry for typo!!

°°°

Tiga hari Shavin memilih izin tidak masuk melalui guru wali kelasnya, kini Shavin memutuskan untuk kembali masuk sekolah. Lagipula namanya sudah terlalu banyak tertulis dibuku catatan guru BK karena bersangkutan dengan mantan, Shavin tak mau bersangkutan lagi.

Setelah siap dengan penampilannya plus jaket untuk menutupi seragam atasnya, Shavin berjalan keluar dan langsung pergi tanpa sempat melakukan sarapan.

Seperti biasa, Shavin akan diantar jemput oleh supir yang Rama tugaskan. Tak seperti hari sebelumnya, kini Shavin nampak diam menyatu dengan keheningan tanpa membuka mulut sedikitpun.

"Kita sudah sampai, Non. "

Shavin diam dan menganggukkan kepalanya, tubuhnya masih terdiam tanpa berniat untuk turun. Tatapannya tertuju kepekarangan sekolah yang masih ramai, tapi perhatian Shavin mengarah pada satu orang yang tengah berdiri didepan lorong koridor utama sekolah yang harus Shavin lalui.

"Non gak turun? "

"Nanti aja, gak papa kan? " Pertanyaan itu adalah suara pertama yang Shavin keluarkan setelah beberapa hari ini terdiam.

"Enggak papa, Non. "

Shavin kembali menatap sosok yang tadi dia perhatikan, namun matanya mengerjap pelan saat seseorang yang dia perhatikan ternyata sudah berada disamping pintunya menatapnya dari balik jendela.

Tok.. tok.. tok..

"Bukan Vin. "

Akhirnya Shavin pun memilih keluar dari mobil dan menemui seseorang yang tadi mengetuk jendela, hingga mata monolid Shavin menatap dingin orang itu yang tak lain adalah Cavero.

"Kenapa? "

"Keadaan lo.. " Cavero menjeda perkataannya dan tak lagi melanjutkan.

"Gue baik, minggir gue mau jalan. "

"Kapan lo mau dengerin penjelasan gue?"

"Penjelasan tentang apa? "

"Tentang semuanya, we need to talk Vin."

Shavin memalingkan wajahnya dari Cavero, setiap melihat wajah tampan itu membuat ingatan malam itu kembali muncul dan Shavin tak suka itu.

"Please Vin, lo udah gak masuk sekolah tiga hari dan udah empat hari gue gak bisa nemuin lo karena Mama yang gak bolehin gue temuin lo. "

"Pulang sekolah. "

Setelah mengatakan itu Shavin pergi meninggalkan Cavero dan berjalan memasuki lorong koridor utama, Cavero pun tak bisa berbuat apa-apa dengan tingkah Shavin dan mengikuti langkah kecil itu dari belakang.