Part 27 [ Tekanan Mantan ]

1.5K 156 14
                                        

Happy Reading!!
Sorry for typo!!

Happy Reading!! Sorry for typo!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°°°






"Ma.. Asha gak papa ikut makan sama kalian? Asha bisa kok makan nanti aja. "

"Gak papa sayang, kamu harus ikut makan bareng. "

Shavin pun menghela nafas pelan dan berjalan dibelakang Ara, kini keduanya tengah berjalan menuju ruang makan untuk melakukan sarapan.

Setibanya diruang makan, dibalik tubuh Ara, Shavin dapat melihat keberadaan Rama dan Raksa dikursi mereka. Kehadirannya membuat suasana terasa sedikit canggung dan mencekam, apalagi dari awal masuk pergerakkannya terus diperhatikan oleh Raksa.

"Nah, kamu duduk disini. "

Ara menepuk kursi disamping kirinya karena disamping kanan sudah terdapat Rama yang duduk dikepala kursi, dengan penuh keraguan dan takut Shavin duduk disamping Ara. Namun bertepatan dengan Shavin duduk, tiba-tiba Rama berdiri dan meninggalkan ruangan.

"Kebiasaan, yaudah kita langsung makan aja ya. "

"T-Tapi.. Papa—"

"Nanti Mama anterin makan buat Papa, kita makan aja sekarang. "

Ara pun dengan telaten mengisi piring Shavin yang kosong, setelah terisi Ara beralih kepada Raksa.

"Gak usah. "

Raksa merebut piring dari tangan Ara dan mengambil menu sarapan diatas meja, mereka pun menyantap makanan mereka dengan hening.

"Raksa, Mama masih marah sama kamu atas semua yang kamu lakukan pada Shavin dan Cavero. " Ucap Ara setelah makanan dipiring mereka habis.

"Terus Raksa harus apa? Minta maaf? Gak sudi. "

"Raksa! "

"Walaupun dugaan Raksa itu salah, tapi dia tetep jadi penghancur keluarga kita Ma dan Raksa benci itu."

"Sayang.. Yang bersalah itu Papa dan wanita itu, bukan Shavin. "

"Bagi Raksa sama aja, Ma. "

"Sekarang kalian libur, Mama mau kalian diam dirumah dan gak boleh kemana-mana. "

Raksa berdecak keras mendengarnya dan langsung pergi meninggalkan ruang makan menuju kamarnya sendiri, sementara itu Shavin masih terdiam di duduknya dengan kepala yang tertunduk.

"Shavin, kamu boleh istirahat dikamar kamu. "

"Enggak, Asha mau bantu Mama aja. "

"Yaudah."

"Mama mau antar sarapan dulu buat Papa, kamu gak papa kan Mama tinggal? "

"Gak papa kok, Ma. "

Tersisa Shavin seorang diruang makan, Shavin pun mulai membereskan meja dan membawa piring kotor ke dapur untuk dia cuci. Namun disaat Shavin mencuci piring, seseorang datang ke dapur yang membuat Shavin menoleh ke belakang.

𝐊𝐄𝐋𝐀𝐒 𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang