12

34 2 13
                                    

Saat itu kita masih cukup muda ketika aku pertama kali melihatmu. Saat kupejamkan kedua mataku, seberkas kenangan melintas dengan indah di dalam benak, aku berdiri di sana sendirian, di depan sebuah balkon kastil yang menghadap ke dalam ball room pesta, musim semi malam itu.

Melihat lampu yang bekelap kelip gemerlapan, pesta yang dihadiri para tamu dari berbagai daerah, wanita-wanita bergaun indah, keluarga kaya raya, dan obrolan kecil para aristokrat membicarakan gaya hidup mereka.

Aku melihatmu, berjalan sendirian menjauhi kerumunan, memilih untuk menikmati udara malam dibandingkan menerima tawaran berdansa dari para pangeran yang hadir. Padahal kakakmu calon seorang ratu, tapi kau tidak demikian menjadikan dirimu seorang putri.

Saat itu aku hanya sedikit tahu tentangmu.

✖✖✖

Fuzihara Naomi Present
Mémoire Royale FANFICTION
Theodore Germain Spencer x Stadia Vladiona Wintzel
©TPL, 2021
Anniversary Love Story

"Aku bersedia."

Bayangan gereja katedral tempat kami menikah teringat kembali dalam benakku. Aku tidak pernah menyangka bahwa dia akan menerima pinanganku. Waktu itu, aku sudah dapat memastikan bahwa wanita pintar dan independen seperti Vlane akan menerimaku yang saat itu penuh dengan luka.

Bahkan belum sepenuhnya mampu membuka hati untuk menerima seseorang benar-benar masuk ke dalam hidupku.

Ah, salahku memang. 

Vlane berhasil mengobati semua luka dalam hatiku, membuatnya kembali utuh dan hidup. Melalui caranya sendiri memberiku cinta dan kasih sayang yang tidak pernah kulihat dari siapapun. Dia selalu mampu membuatku jatuh cinta setiap hari.

Rasanya sudah lama sekali, padahal ini baru tahun ke empat pernikahan kami. Keraguan bodohku bahkan sempat datang di tahun pertama kami menikah. Aku menjauhinya, karena banyaknya rasa takut dan kehampaan yang mengakar di pikiranku, aku membuat kesalahan dengan tidak mempercayainya.

Tapi Vlane menepis semua itu, menarikku pada kenyataan bahwa dia mencintaiku, mempertahankan pernikahan kami. Sifat tegasnya itu, aku sangat menyukainya.

Meskipun saat itu aku masih tenggelam dalam luka masa laluku, Vlane tidak pernah menyerah untuk membuatku sadar bahwa aku masih memiliki masa depan. Aku sangat beruntung menjadi lelaki yang dapat mempersuntingnya, meskipun aku tidak tahu apakah Vlane beruntung memilikiku yang seperti ini.

Ah, tanggal ini. 

Hari ini rupanya hari jadi pernikahan kami yang ke empat. Biasanya para petinggi negara, anggota kerajaan, ataupun para kaum bangsawan selalu melakukan pesta meriah untuk merayakan hari jadi pernikahan, ulang tahun, atau tanggal-tanggal khusus lainnya. Tapi aku dan Vlane tidak pernah membuka gerbang pesta di kastil kecuali saat pesta makan malam menjelang natal bersama para warga di sekitar.

Dia juga tahu, aku tidak begitu menyukai keramaian atau hal-hal yang biasanya pasangan muda lakukan. Dimabuk cinta dengan segala keindahan duniawi itu bukan caraku mencinta. Vlane selalu tahu seberapa dalam perasaanku untuknya tanpa harus melakukan hal-hal yang tidak ingin kulakukan.

Tapi, apakah tidak adil untuknya?

Apa mungkin Vlane juga ingin mendapatkan hal seperti pasangan-pasangan lain di luar sana? Ah, mungkin tidak salah jika kucoba.

Naoland!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang