5

316 29 53
                                    

"Aku ingin memilikinya juga!"

Dunia ini penuh dengan misteri. Banyak hal yang mungkin saja nalarmu tidak pernah dapat menerimanya, namun benar-benar ada. Keren bukan?
Sekenario semesta memang luar biasa, Indah namun tidak selamanya memiliki cara tempuh yang mudah dan menyenangkan.

Man, you won't believe. The most amazing thing, they can come from some hard time.

✖✖✖
Fuzihara Naomi Present
DRAGONMATE's SIDE STORY
©TPL
2020
Leam on You

Pagi yang begitu segar. Angin berhembus tenang menyalurkan oksigen yang diciptakan pepohonan rindang yang berjejer disepanjang jalan. Sungguh pemandangan yang sangat memanjakan mata, alam yang masih murni dan indah.

Sebuah kereta yang ditarik oleh dua ekor kuda melaju perlahan di jalan bebatuan. Para warga setempat mungkin sudah tahu bahwa hari ini ratu akan berkunjung melihat perkembangan kota.

Yoedelham, kota kecil yang bentuknya masih seperti pedesaan. Hanya terdiri dari tigapuluh sembilan rumah dengan limapuluh keluarga.

Kereta itu berhenti di dekat sebuah air mancur. Pusat kota Yoedelham, ratu yang cantik nan anggun itu turun dari sana, tersenyum hangat menyapa para warga yang sudah berkerumun di sana. Termasuk seorang gadis kecil bersurai merah muda yang di ikat dua di atas. Netranya nampak sedikit berbinar melihat wanita paling cantik di Yoedelham itu. Ia memang belum pernah bertemu dengan ratu Azhalea, dan ini kali pertamanya.

Namun yang sebenarnya gadis itu tunggu-tunggu bukanlah kehadiran Ratu Azhalea, namun seorang anak kusir yang ikut ayah angkatnya mengantar Ratu untuk berkunjung bersama walikota.

"Aagnar...."

Senyum gadis kecil itu mengembang. Pemuda kecil itu benar-benar datang menepati janjinya. Segera si gadis menyelusup di balik para warga untuk mendekati kereta kuda secara diam-diam. Di sana ada beberapa pengaman kerajaan yang menjaga ketat Ratu Azhalea agar tetap aman dari serangan tiba-tiba warga.

"Psst!"

Aagnar, pemuda kecil itu menoleh ke kanan dan ke kiri. Rasanya ada yang memanggil tapi wujudnya tidak ada. Sedari tadi Ia memang melamun, memikirkan nasib peliharaannya yang Ia sembunyikan di sebuah goa dekat air terjun di dalam hutan.

"Psstt, Aagnar!"

Aagnar menoleh ke belakang, Ia dapat melihat dua buah kunciran rambut berwarna merah muda yang menyembul dari balik semak-semak. Ia terkekeh kecil, turun dari kursi kusir untuk menghampiri semak-semak itu.

"Aagnar, kau mau ke mana?" tanya sang ayah.

"Sebentar, err..., buang air kecil."

Aagnar tidak akan mendapat izin untuk pergi kemanapun jika tidak memiliki alasan yang tidak cukup rasional. Perlahan Aagnar menarik lengan gadis kecil yang nampak terkejut itu.

"Seel? Kau benar-benar menungguku?" kekeh Aagnar.

"Um! Kau senang 'kan?" ujar gadis yang di panggil Seel itu mengangguk mantap.

Aagnar tertawa kecil sembari menolehkan wajahnya menghindari tatapan Seel yang nampak mencari.

"Kau akan menepati janjimu, 'kan?" tanya Seel sembari menguap kecil.

Aagnar kembali memandang ke arah Seel. Tatapannya begitu teduh, Ia tersenyum sembari mengusap pipi Seel sejenak.

"Tentu saja, aku akan menjemputmu jam lima sore nanti."

Naoland!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang