33

18 1 37
                                    

Hari ulang tahun untuknya tidak begitu spesial. Dianggap seperti hari pada umumnya pun Ia sudah biasa.

Sejak kecil, Ia disusupi asumsi bahwa merayakan hari ulang tahun itu hanya buang-buang waktu dan biaya, tidak ada gunanya. Tapi di sisi lain, Ia harus menyaksikan betapa meriahnya pesta ulang tahun salah satu saudara terdekatnya sendiri.

Katanya, biaya perayaan ulang tahunnya lebih baik difungsikan untuk hal lain yang lebih berguna. Namun hanya dirinya saja, sedang yang lain mendapatkan keadilan, sebuah standar ganda.

✖✖✖

Fuzihara Naomi 
Kuro-nee's Special Birthday Present
Dearest, kuroveil
©TPL, 2023
LC Series (Spring): A Birthday to Remember

"Hari ini kerja sambilan."

Pemuda itu—Julian, membaca laun isi pesan singkat yang dikirimkan oleh Ila padanya. Memang seperti jadwal, untuk beberapa hari tertentu Ila memiliki jadwal kerja sambilan di sebuah toko bunga yang letaknya tidak begitu jauh dari kediaman Julian bersama gadis itu.

Ah, ceritanya cukup panjang jika menceritakan tentang bagaimana Ila dan Julian bisa tinggal di satu atap yang sama, cari saja di suatu tempat, informasinya akan terdapat di sana.

Sejak semalam, Ia memang tidak berhenti memikirkan apa yang harus dilakukannya hari ini. Belum lagi akhir-akhir ini rasanya hidup sedang tidak mudah untuk Ila. Namun Ila masih dapat menjalaninya meskipun tertatih. 

Bagi Julian, Ila seperti musim salju, memberikan keindahan yang tidak semua orang bisa menyaksikannya, Ila adalah pribadi yang lembut seperti lembutnya salju yang turun ke Bumi. Ila juga begitu polos, selayaknya warna putih pada salju, banyak hal yang tidak Ila ketahui ketika mereka pertamakali bertemu. Julian seperti melihat seseorang yang begitu murni dan polos. 

Namun kemelut dalam hati gadis itu pun seperti badai musim dingin yang begitu mengerikan, juga sangat dingin. Julian tahu, hidup yang Ila jalani tidak pernah mudah. Untuk itu Ia ingin mengubah segalanya, memberi Ila kesempatan untuk melihat dunia yang tidak pernah Ila lihat. Menjadi kehidupan yang belum pernah Ila lalui.

Julian ingin Ila tahu bahwa dibalik menyeramkannya kehidupan, dunia masih memiliki banyak hal-hal indah. Julian ingin Ila belajar untuk berdamai dengan keadaannya, dan sembuh dari segala luka hati yang gadis itu miliki.

Setidaknya, meskipun hanya bersama Julian saja, Ila bisa merasa bahagia.

Menghela napas, Julian melihat cincin perak yang melingkar di jari manis tangan kirinya. Sepasang cincin yang Ila beli untuk mereka berdua, menggantikan cincin berlian yang diberikan Erdin sebagai simbol pertunangannya dengan Ila yang hancur berantakan.

Julian tahu, dirinya sendiri pun bukan pribadi yang baik, Julian pernah melakukan hal yang bahkan bisa merusak seluruh hidup Ila. Namun Ila bertahan untuknya. Julian merasa menebus dosa itu dengan seluruh hidupnya pun tidak akan pernah cukup.

Namun Ia sendiri juga tidak bisa memungkiri bahwa jatuh cinta pada Ila membuatnya terus ingin membahagiakan gadis itu, terlepas dari masalalu apapun yang telah dilalui.

Entahlah, bagi Julian, mencintai Ila membuatnya merasa hidup, Julian selama ini adalah anak yang mampu membahagiakan orang tuanya tanpa harus berdebat dengan konsep pikiran yang diciptakan mereka untuk masa depannya. Julian selama ini merasa bisa mengatasi apapun seorang diri hingga lupa bahwa dirinya sendiri pun butuh merasa hidup.

Naoland!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang