Julia sudah merencanakannya jauh-jauh hari, merajut benang demi benang hingga membentuk sebuah syal yang amat sederhana. Ia tidak tahu seberapa pantas benda ini untuknya yang sangat Ia cintai, merasa tidak pantas dan berakhir sakit kepala, bingung menghadiahi Lean di hari ulang tahunnya.
"Uh, aku tidak mungkin memberikan ini pada Senior, aku harus bagaimana!"
✖✖✖
Fuzihara Naomi Present
His Special Birthday Present
Моя любимая возлюбленная
©FN01, 2021
"A Simple Gift Made With Love"✖✖✖
Julia tampak menidurkan kepalanya di meja kelas, memandang langit biru di balik jendela. Ia menghela napas, masih bingung harus memberi apa untuk Lean di hari ulang tahunnya bulan depan, tanggal duapuluh lima bertepatan dengan hari natal. Ia seharusnya senang, karena ini adalah natal pertama untuknya yang membahagiakan. Tentu saja, selama ini Julia selalu menghabiskan setiap perayaan seorang diri, dan Tahun ini adalah pertamakalinya Ia akan merayakan natal bersama Lean, seniornya yang juga merangkap status sebagai kekasihnya.
Banyak sekali yang harus dipersiapkan. Bukan hanya hadiah ulang tahun, kado natal dan pesta makan malam pun ingin Ia siapkan untuk Lean. Ia ingin tahun ini menjadi natal terbaiknya dan lelaki itu setelah sekian lama mereka melalui setiap hari yang sangat berat.
"Uh apa yang harus kuberikan untuk Senior Lean," keluh Julia frustrasi.
"Berikan saja dirimu sendiri?"
"Huh?"
Julia mengangkat kepalanya, melihat Jeekin duduk di sebrang meja tulisnya, duduk melawan arah kursi agar berhadap-hadapan dengan temannya yang sedang menderita itu. Ya, Sophia memintanya untuk menunggu sebentar karena gadis itu sedang dipanggil oleh guru matematika, sehingga daripada bosan di kelas, Jeekin memutuskan untuk menghampiri Julia.
"Iya, berikan dirimu sendiri," ujar Jeekin seolah tidak berdosa sama sekali mengatakannya.
"Aku tidak mengerti," jawab Julia sembari menggaruk pipinya yang sebetulnya tidak gatal.
"Memberikan. Dirimu. Sendiri, sudah jelas bukan? Kado untuk Senior Leam itu kau," ujar Jeekin masih berusaha untuk sabar.
Julia tersenyum kikuk, "Aku tidak menger—aw! untuk apa itu." Senyuman Julia memudar menjadi tatapan kesal.
"Habis kau bodoh, masa begitu saja tidak mengerti," tegur Jeekin.
Julia memandang sebal, "Aku memang tidak mengerti."
Jeekin menghela napas lalu membalas tatapan Julia dengan pandangan malas, Ia akhirnya menjelaskan apa yang dimaksudkannya tadi. Jeekin berkata bahwa jika Julia benar-benar tidak memiliki kado untuk diberikan pada Leam maka berikan saja seluruh tubuhnya untuk lelaki itu, lagipula katanya 'giving yourself as his beloved birthday present' sedang tenar di kalangan anak-anak remaja.
Pipi Julia memerah padam mendengar penjelasan temannya itu, "A-Aku tidak mungkin melakukan hal seperti itu."
"Tapi kalian pasti pernah berciuman 'kan, aku saja dengan s—Mm!"
"Jangan ikuti saran menyesatkan seperti itu, Julia."
Julia menegadah, melihat Sophia yang menyumpal mulut Jeekin dengan kue, setelahnya Ia berpamitan untuk pergi ke kantin bersama Jeekin karena waktu sudah menunjukkan jam makan siang yang baru saja dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naoland!
Short StoryHello, selamat datang di Naomaret selamat belanja~ Intinya,Ini sekedar kumpulan script gak mutu yang lewat di otak saya akibat kesalpokan ketika ngegarap story yang on going. Hanya up ketika mau. Warning: Mengandung kenistaan dan kerecehan ya...