18

31 2 32
                                    

"Lance, Dia Anneire, putriku. Eire memang tampak sedikit sulit bersosialisasi dengan seseorang yang bukan keluarganya di rumah. Namun sesungguhnya dia adalah gadis yang baik."

Anneire Mantovani. 

Seorang penjahat yang ditakuti banyak orang karena tangan dinginnya yang begitu mudah menggerakkan sebuah organisasi kriminal yang merajai Eropa. Mencelakai siapapun yang mengganggu rencananya, melakukan apapun hanya untuk menuntaskan misinya dengan sempurna.

Anneire dikenal tidak memiliki hati. Ia tidak pernah berpikir dua kali untuk mencabut sebuah nyawa hanya untuk kepentingan percobaan yang Ia inginkan. Menyeret banyak orang untuk terlibat dalam kejahatan yang Ia perbuat.

Duka, air mata dan dendam yang terpendam tidak pernah terlihat mematri wajahnya yang tampak selalu tenang, seumpama iblis yang menguasai kebencian.

✖✖✖

Fuzihara Naomi Present
Ein Katasthrope FANFICTION
Lancelot Ciel de Kingsleigh  x Anneire Adelheid Mantovani
©TPL2022
One Less Lonely Girl

5 years ago. One year after the death of Antonio Mantovani.

Lance yang saat itu telah memutuskan untuk tinggal dan membalas budi atas kebaikan Antonio Mantovani padanya selalu menjadi saksi diam atas malam-malam yang Eire habiskan untuk menangis dalam diam di halaman belakang rumahnya sembari menatapi langit. 

Ia tahu, tidak mudah untuk seorang gadis berusia delapan belas tahun harus mendapatkan sebuah warisan tidak terduga dari mendiang sang ayah yang mana meneruskan sebuah organisasi ilegal yang kental akan kriminalitas dan hal-hal yang tidak selayaknya menjadi media publik.

Eire harus mengubur impian kecilnya untuk menjadi seorang pianist. Ia harus menghapus setiap mimpinya membuat musik untuk membuat orang lain bahagia.

Hari ini adalah waktu kunjungan Eire pada sang ibu yang di rawat di rumah sakit kejiwaan karena tidak mampu menerima apa yang terjadi pada suaminya, Antonio. Eire tidak memiliki pilihan selain meneruskan cerita yang kedua orang tuanya tuliskan.

Baginya, masa depan hanyalah angan-angan bodoh yang membuat seseorang buta akan realita. Ia sudah lupa bagaimana rasanya bahagia. Eire sendiri mengaku tidak pernah menginginkannya lagi. 

Lance, lelaki itu baru saja selesai dengan berkas-berkas yang sedang Ia urusi. Akhir tahun ini, tepatnya dua bulan yang akan datang, Blitzkrieg ditargetkan harus kembali beroperasi. Eire di anggap sudah siap untuk meneruskan pekerjaan sang ayah. Seluruh posisi organisasi telah di re-suffle sesuai dengan kapabilitas dan kemistri yang diprediksikan akan mampu bekerja sama dengan Eire.

Lance kembali melihat Eire menyendiri di sana, di sebuah balkon halaman belakang rumahnya. Ia tahu gadis itu bukan tipe perempuan cengeng yang bisa begitu saja menunjukkan air matanya. Tidak, Eire tidak pernah sudi terlihat lemah di hadapan orang lain.

"Jika sedih, menangis saja."

"Aku tidak menangis."

Eire segera mengusap wajahnya dengan sebuah sapu tangan yang entah mengapa Ia terima begitu saja dari Lance. Malam ini, rambut panjangnya Ia biarkan berkibar, seolah malas untuk selalu terlihat rapi dimanapun Ia berada.

"Kelompokmu akan siap dalam dua bulan. Mereka orang-orang terbaik yang ayahmu percaya."

Lance menghela napas, ikut memandangi langit yang kebetulan sedang cerah. Bintang berhamburan menghiasi hamparan kelam di atas kepalanya. Rasanya memang sangat menenangkan, setelah melewati penat sehari suntuk, menyendiri di sini cukup membantu meredakan stress.

Naoland!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang