"Mencintai dan dicintai olehnya membuatku tersadar bahwa aku adalah lelaki yang paling beruntung di dunia ini."
—Nevin
✖✖✖
Fuzihara Naomi Present
Project 24/18/22
©TPL
2023
Moonlight✖✖✖
Melakukan perjalanan luar angkasa memang tidak mudah, meskipun mereka yang bertugas ditempatkan dalam sebuah pesawat berteknologi tinggi yang dirancang menyerupai sebuah bumi kerdil, tetap saja rasanya akan berbeda dengan kehidupan nyatanya di Bumi asli.
Misi pencarian planet pengganti bumi itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Banyak orang yang beranggapan bahwa mereka yang pergi adalah pahlawan yang akan menyelamatkan banyak kehidupan di Bumi setelah Bumi tidak bisa lagi menampung banyaknya kehidupan.
Namun banyak juga yang berspekulasi bahwa awak pesawat T15 adalah generasi muda yang dikorbankan demi sebuah propaganda pemerintah untuk suatu hal yang besar dikemudian hari karna anak-anak yang dikorbankan adalah mereka yang memiliki
Pesawat T15 sudah beroperasi cukup lama, jauh sebelum Nevin dan kelompoknya ikut menjadi bagian di sana. Menjadi kelompok terakhir yang akan mengudara bersama T15.
"Apa ini adalah senyawa hidup?" Seorang pemuda bersurai perak tampak melihat rekannya yang sedang menganalisa jenis senyawa apa yang waktu itu ditembakkan pada saat penyerangan asing pada T15.
"Sepertinya begitu. Ini bukan bentuk senyawa kimia sintetis, dan dapat dipastikan manusia tidak pernah menemukan yang seperti ini." Glenn, lelaki bersurai pirang menjelaskan pada lelaki tadi, Nevin.
"Lalu, bagaimana kondisi Ethan saat ini?" Tanya Nevin pada Ary yang masih memantau perkembangan kesehatan rekannya, Ethan, yang terkena tembakan dari penyerangan, membuat si lelaki terinfeksi senyawa yang sedang diteliti oleh Glenn saat ini.
"Kondisi Senior Ethan sudah membaik, Senior Ietta sudah memberinya antidote. Beruntungnya Senior Childe dan Senior Glenn bisa dengan cepat membedah senyawa hidup itu untuk dipelajari," jelasnya.
Entah jam berapa yang sebenarnya di planet Bumi saat ini, namun Arviz dan Celia sudah membuat T15 ada dalam waktu malamnya. Bulan buatan sudah bersinar di sana, langit dan suasana pun sudah gelap layaknya malam hari di bumi sehingga membantu seluruh awak pesawat untuk beristirahat.
"Rel pasti sangat lelah," ujar Nevin sembari berjalan mendekati gadis bersurai biru gelap yang sedang tertidur dengan posisi duduk di samping ranjang pasien yang ditempati Ethan. Lelaki itu mengusap puncak kepala si gadis yang sedang terlelap.
"Senior Rel meminta untuk tetap di ruang kesehatan ini dan menunggu Senior Ethan sadarkan diri, bahkan senior Ral pun tidak bisa mencegahnya," ujar Ary terkekeh laun. "Kau sendiri, bagaimana keadaanmu, senior Nevin?" Tanyanya.
Nevin tertawa laun lalu menepuk bahu Ary, mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja. Bahkan seharian ini Ia disibukkan oleh banyaknya informasi yang harus direkap bersama Lieven, Arviz, Gissa dan Sean.
Oh.
"Nean, apa dia baik-baik saja, aku belum sempat bertemu dengannya hari ini," sesal Nevin. Hari ini, di Bumi, sesuai dengan kalendar yang disesuaikan harusnya tepat tanggal 22 November.
Hari yang sangat berarti untuk Nevin.
"Jika pada penyerangan ini, Senior Ethan tidak melindungi Nean, mungkin saat ini Nean yang menjadi korban penembakan itu," jawab Ary sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naoland!
Short StoryHello, selamat datang di Naomaret selamat belanja~ Intinya,Ini sekedar kumpulan script gak mutu yang lewat di otak saya akibat kesalpokan ketika ngegarap story yang on going. Hanya up ketika mau. Warning: Mengandung kenistaan dan kerecehan ya...