Dunia ini memiliki banyak pilihan, serangkaian alur kehidupan dibuat berbeda-beda.
Tidak selamanya, harapan selalu berada satu garis lurus dengan apa yang diberikan Semesta. Terkadang, apa yang yang kita inginkan, nyatanya bukan yang kita butuhkan.
Kadang, apa yang menyakitkan, justru menjadi hal terbaik yang harus kita syukuri.
Aku pernah merasakan sakit,
Seluruh air mata yang kutumpahkan setiap malam, semuanya tidak menjadikanku seseorang yang lebih tegar.Aku pernah merasa, jika rasa sakit itu terus melukaiku, lebih baik aku melepaskannya.
Memegang dengan erat hingga aku terluka hanya akan menyisakan bekas yang sukar untuk hilang.
Tapi aku sadar, bahwa aku tidak bisa melepasnya, aku tidak ingin. Apa yang menjadi milikku, akan selalu menjadi milikku.
Aku sudah terlalu banyak bertemu dengan kehilangan, aku tidak ingin kehilangan lagi.
Meski aku selalu merasa tidak pantas, tapi apa yang sudah menjadi milikku, tidak akan pernah kubagi dengan siapapun.
Siapapun itu.
✖✖✖
Sherly Arnikia Mahardi
Present
©FN, 2024
Haven and You✖✖✖
Jam berapa ini, sepertinya aku tidur terlalu lama. Biasanya, setiap pagi setelah bangun tidur aku bisa melihatnya, entah karna jadwal memasak kami yang bergantian, atau salah satu dari kami lebih dulu bersiap untuk pergi ke kampus.
Kali ini berbeda. Aku terbangun di ruangan yang sama sekali tidak kukenali. Tentu saja, kamar rumah sakit adalah salah satu ruangan yang paling kubenci karna menyeramkan, apalagi hanya di isi oleh diriku sendiri.
Aku bisa melihat seseorang sedang tertidur di sebuah sofa ruangan ini, tidak, bukan seseorang yang saat ini sedang kurindukan.
Itu Bang Wira, sejak tiga hari lalu, saat aku di bawa ke tempat ini karna kesehatanku menurun derastis, Bang Wira memang menjagaku, aku tidak tahu apa yang membuatnya seperti ini.
Karna Bang Wira tidak pernah lagi baik padaku, bahkan dia yang sering ingin menjualku pada teman-temannya. Aku tidak tahu apa yang membuatnya seperti ini.
Mungkin Mama yang menyuruhnya?
Hahh...
Memori itu terputar kembali, di mana semuanya selesai—entah, ketika aku menerima tawaran Bang Wira untuk pulang dan meninggalkan seluruh perasaan dan kenangan di Apartemen Bang Andra.
Bang Andra.
Bang, Kia kangen abang.
Ini sudah hari ke berapa, ah aku baru ingat, ini sudah hampir menginjak satu bulan kepergianku.
Ini salahku. Aku yang membuat semuanya rumit. Perasaan egoisku yang seolah membuatku kehilangan segalanya. Aku yang membuat situasi menjadi serba salah. Keegoisanku, perasaanku yang terlalu nyaman dengan keadaan, membuatku tidak bisa menerima hal yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naoland!
Short StoryHello, selamat datang di Naomaret selamat belanja~ Intinya,Ini sekedar kumpulan script gak mutu yang lewat di otak saya akibat kesalpokan ketika ngegarap story yang on going. Hanya up ketika mau. Warning: Mengandung kenistaan dan kerecehan ya...