24

10 2 56
                                    

Banyak yang berpikir, menjadi komandan pasukan hanya tentang seberapa tingginya titel yang dimiliki, tidak juga, nyatanya lebih dari itu, banyak harapan dari mereka yang telah terdahulu, dipikul oleh mereka yang memiliki titel Commandant.

Meneruskan cita-cita mereka yang telah tiada, memikul beban setiap orang yang tidak lagi mampu berjuang.

Menjadi pemimpin bukan melulu hanya sekedar tentang titel, namun keyakinan dan tanggung jawab.

✖✖✖

Fuzihara Naomi Present
Punishing Gray Raven FANFICTION
©KURO GAMES
2023
Their Friendship

"Oh, Commandant?"

Langkah Ash terhenti kala Ia berpapasan dengan Bianca yang telah kembali pada frame Veritas. Yang Ia tahu, Asimov mengatakan bahwa frame Stigmata masih dipengaruhi oleh Punishing Virus sehingga akan membuat M.I.N.D Bianca menjadi tidak stabil ketika memakainya.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Ash. Ini sudah beberapa hari setelah kepulangannya menjalankan misi untuk menyelesaikan 'harapan' Chiko, wakil kapten dari squad yang dipimpin oleh Bianca.

Tidak bisa dipungkiri bahwa misi kemarin benar-benar membuat Babylonia mengirimkan bala bantuan yang sangat banyak dari berbagai squadrone, bahkan yang dipimpin oleh Commandant lain.

"Ah, kurasa sudah lebih baik. Asimov mengatakan tidak ada kendala apapun padaku."

Jawaban Bianca membuat Ash mengulas senyumnya. Ia mengangguk kecil. Kedatangan Ash ke Star of Life sendiri untuk mengantar Liv melakukan terapinya. Banyak yang terjadi pada gadis itu belakangan ini.

"Kudengar Karenina mencarimu, apa kau sudah menemuinya?" Tanya Ash, Ia melihat seulas senyuman terselip di antara helaan napas Bianca.

"Aku akan menemuinya setelah ini," Ujar Bianca yang akhirnya berpamitan pada Ash. Nampaknya Bianca juga ditunggu oleh beberapa anggotanya. Sebuah pemandangan yang tidak biasa, Purifying Force bisa berdiri berdampingan.

Ash terkekeh laun, dulu squadrone itu terasa sangat kaku dan individualisme karna hubungan Bianca dan anggotanya yang tidak terlalu baik. Namun rasanya setelah misi kemarin, banyak kemajuan yang squadrone itu dapatkan.

"Syukurlah."

Ash melangkahkan kakinya kembali pada tujuan utamanya untuk menemani Liv melakukan terapi. Gadis itu memang sudah lebih dulu datang karna Ash harus menemui seseorang yang Ia sebut 'Arsie.'

Tentu saja, bekerja sebagai sesama commandant membuatnya tidak bisa menghabiskan banyak waktu bersama. Setelah misi kemarin, Ars mengkhawatirkannya dan untuk menjawab kecemasannya bahwa semua baik-baik saja, Ash menemuinya langsung sebelum mengantar Liv.

"Apa aku terlambat?"

Ash yang sudah dipersilakan masuk oleh salah seorang staff berjalan tenang, suara Ash membuat Liv langsung menoleh dan menyunggingkan senyuman. Ia sempat berpikir bahwa Ash tidak akan datang, namun dipikir lagi, Ash tidak pernah mengingkari janji padanya, Lucia, Lee, atau siapapun itu.

Naoland!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang