🌠olla⚡

30 3 80
                                    

Note: typo tandain

Suasana pagi seperti ini, enaknya dibuat untuk bergulung dengan selimut, bermalas-malasan.
Dan, itu terjadi pada Delon, kini ia sedang bergulung dengan selimut, padahal hari ini bukan hari libur, ini jadwal masuk sekolah!

Tepat pukul 06.00 suara alarm berbunyi, mengagu acara malas-malasan "Haishh"

Delon membuka matanya dengan malas, ia merasa baru saja tidur, sudah bangun lagi, em.

Tetapi memang betul adanya, Delon baru terlelap jam setengah lima tadi

Ia terlalu rajin, sampai-sampai memikirkan satu hal berjam-jam, bodoh? Oh tentu iya. Banyangkan saja, satu hal dipikirkan berjam-jam, hanya satu hal, ingat satu hal, dan hanya satu hal!

"Sepertinya aku benar-benar malas sekolah." Delon menarik kembali selimut, berniat kembali tidur.

Namun, sepertinya dunia tidak berpihak padanya, ponselnya berdering sangat keras, dan itu sangat menganggu, kenapa kemarin pas sebelum itu ia tidak mengsilent ponselnya? bodoh sekali kau Delon

Dengan berat hati, ia akhirnya berajak "Anjing" umpat Delon saat melihat sesuatu yang membuat ponselnya berdering keras

Ia kira ada panggilan masuk, namun ini hanya alarm, sama saja😭
Ingatkan Delon untuk menganti nada alarm-nya agar tidak sama dengan nada panggilan!

Di pagi hari sudah dibikin kesal saja, Delon memutuskan lebih baik mandi saja, hilang sudah rencananya untuk bermalas-malasan dengan para-para bestie-nya

Setelah acara mandi, dan berpakaian rapi, tentu ia akan keluar kamar, berniat sarapan, jam menujukan pukul 06.45

Tidak masalah jika ia telat, tapi itu mungkin tidak akan terjadi padanya, karna nyatanya ia akan mengendarai dengan kecepatan maksimal

Membatalkan acara sarapan, demi cepat sampai di sekolah, dan betul sakali, tepat saat ia memparkirkan mobilnya, bel masuk berbunyi

Hahah, beruntung sekali Delon. Namun, tidak pada perutnya yang sekarang keroncongan, membolos satu mata pelajaran tidak ada salahnya, kan?

Menyusuri koridor, menuju ke kantin, tadi ia sudah mengirimkan pesan pada teman-temanya, untuk menyusulnya membolos

Sampai di kantin, ia sudah melihat ketiga temanya; Alka, Grady dan Regan, yang sudah duduk manis di bangku pojok kantin

"Tumben" Delon menaikan sebelah alisnya saat mendengar penuturan Alka, mendudukan bokongnya pada bangku sebrang, di samping Regan tepatnya

"Tumben ngajak bolos ke kantin" Alka membenahi omonganya, memang biasanya, kan, mereka kalo bolos, perginya ke rooftop atau paling tidak perpus, hum.

Bukan membaca buku, ah..Mereka tidak serajin itu, tentu mereka akan numpang tidur, kenapa tidak di UKS?

Ya, itu tanyakan saja pada Alka. Alka akan sangat susah

Alka mengangguk paham "Gue mau cerita" Grady bersuara, sebelumnya ia meminum teh angetnya agar tidak seret, karna habis makan bakwan

"Kayaknya lo punya banyak cerita, deh."  papar Regan

"Dia, kan, sering ngebadut di depan para crush-nya, jadi ya pasti banyak dongeng, biar gak matpik" sahut Delon, sambil menaruh mangkuk bubur ayamnya pada meja, yakali pada lantai:v

Grady mendengus "Tau aja lo" walapun begitu, Grady tetap akan bercerita, hahaha.
Jadi badut di depan teman tidak masalah baginya, asalkan teman terhibur, hum bukan sembarang teman tapi.

"Tau lah, gue gitu lohh" pamer Delon, sambil menuangkan sambal pada bubur

"Halah, palingan juga Ray cerita soal cewe-cewe bohay yang dia temuin," Regan sudah menerka saja

Grady melotot mendengar nya "Ngawur, kali ini beda."

"Hm, serah lo"

"Terus mau cerita apa lo!?" tanya Regan, sedikit ngegas

"Kemaren gue liat cew-

"YAKAN, APA GUE BILANG, PALINGAN JUGA CEWE!" belom apa-apa, Regan sudah memotong ucapan Grady, membuat Alka yang sedang minum tersedak, dan juga Delon yang sedang makan ikut keselek

Delon mempelototi Regan, setelah ia mendapatkan minum, sedangkan Alka menatap malas kembaranya,
Grady pun juga tak jauh beda, dia juga menatap malas pada Regan

Regan nyengir dibuatnya "Ya, maap"

"Kita bukan anak kecil, ya,
yang gak bisa bedain kata Ya maap sama Maap ya," cetus Alka sambil mengelap celananya yang sedikit basah akibat semburannya tadi.

Regan mengaruk tengkuknya yang tidak gatal "Iya deh, maap ya" ungkap Regan, tulus?

"Bocil, bocil, nurut aja lo" Delon geleng kepala, habis itu lanjut makan lagi, enggk baperan dia mah

"Matalo bocil, gue tulus ya ini, disia-siain malahan!" kesal Regan

"Alay" Alka berkomentar

"Bacot ae lo pada, gue mau makan, nih. Ni juga Ray lanjutin ceritanya, gapapa ngedongeng," Delon bersuara kembali

Grady mendengus, masih kesal dia dengan Regan, pengen saja ia mencebur kan si Regan ke rawa-rawa, biar dimakan buaya sekalian
/jahat kamu mas~

"Gak gue potong, janji" Regan mengangkat dua jarinya, Grady hanya mengangguk saja

"Kemaren gue liat cewe, beda,"

Delon menaikan sebelah alisnya saat mendengar kata "Beda"

"Beda apanya?" tanya Regan

"Gini, deh, gue tanya dulu, gimana kalo di antara kalian, salah satu, ketemu seseorang, nah seseorang ini beda." Grady bercerita seperti sedang sidang saja, suasa menjadi awkward sekarang

"Ya bedanya, beda gimana?" tanya Alka

"Beda dalam hal, sifat atau bahkan penampilan," jawab Grady

Delon semakin tertarik dengan cerita Grady, ia mengalaminya, tentu.

"Ya, kalo gue ketemu orang kek gitu, auto jadi wartawan" jawab Regan, sambil mencomot bakwan, seketika suasana menjadi seperti semula

"Tanya-tanya gituh?" Delon memastikan

Regan menganguk mantap "Iya lah, palagi gue ini orangnya kepoan, ya, auto beruntun deh tuh pertanyaan." dengan tidak tau malunya Regan mengakui bahwa dia ini kepo, hahaha.

"Kalo gue, sih, tergantung, kalo emang dia penting, ya tanya pastinya, kalo enggk ya itu urusan dia," terang Alka, betul juga ini jawaban

"Kalo lo, Lon?" tanya Regan

Delon mengidikikan bahunya "Kalo di posisi itu, sih, tergantung refleknya gue, ya seketika aja gitu tanya, dan kepo itu juga kemungkinan besar."

"Nah, sekarang lo, Ray.
lo, kan, ada di posisi itu, lo ngapain? and orangnya siapa? kita kenal?" tanya Regan

Hum Ray? iya Ray, Grady sering di panggil Ray, dengan huruf "D" dihilangkan.

Grady mengangguk "Gue auto tanya-tanya, and btw orangnya kita tau, bukan kenal,"

"Siapa?" pertanyaan "Siapa" keluar pertama dari mulut Alka, Delon buat bingung, bukan apa-apa, tapi nada yang digunakan oleh Alka ini berbeda, entah ini perasaan Delon saja atau memang iya? Dan, jangan lupakan, Alka ini orangnya terlalu cuek, lalu apa?

Grady tarik nafas, sepertinya jawabanya berat, sampai-sampai harus mempersiapkan diri
















"Olla Daizi"

***

pak cepak cepakk jederrrrrrr
piwpiw piwwww
niuu niuuu niuuuuu pim pimmm
wleeeeeee

votemen
krisar sabi

Queen?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang