note: typo tandain
Sekolah sudah tampak ramai, pagi ini terasa berbeda, banyak tatapan yang menuju ke arahnya! Memang sudah biasa, tapi tatapan ini berbeda, ada apa?
Olla yang awalnya tidak mau ambil pusing jadi sebaliknya, "Berasa buronan," gumam Olla pelan
'Gue, sih, rada enggak percaya, ya'
'Apa mungkin settingan?'
'Enggak mungkin, sih! Tau sendiri siapa Raven'
Olla memperlambat jalannya, untuk mendengarkan lebih jelas gosipan, yang membuatnya jadi sorotan. Otaknya mencerna setiap omongan yang keluar dari mulut mereka
Dalam berjalan lambat, akhirnya Olla sampai di kelasnya, penghuni kelas menatap dirinya iri? Olla duduk dengan tenang di bangkunya, namun ketenangan itu tak berujung lama, saat seorang yang dikenal badboy cap cogan kini memasuki kelasnya tanpa permisi.
Cewek-cewek pada menahan pekikan, saat melihat sang idola memasuki kelas mereka, dan pekikan tersebut tambah tertahan karena melihat sesuatu yang sesuai oleh berita.
Delon yang mengenakan seragam jauh dari kata rapi itu tersenyum ke arah Olla, ia duduk di bangku depan gadis itu sambil memutar kursi agar mengarah pada Olla
"Pagi cantik!"
Olla rasanya ingin menggampar wajah sok tampan Delon, yang sialnya memang sangat tampan, dengan ditambah senyum khas miliknya, membuat siapa saja terpana.
Kelas yang tadinya grusak-grusuk menjadi hening saat mendengar dengan percaya dirinya Delon menyapa gadis yang dikenal tidak disukai banyak orang
Sedangkan sang empu yang menyapa hanya memasang senyum jahil, dan kemenangan "Gimana paginya cantik?"
Olla meremat jari-jarinya, ia menekan rasa ingin menjambak, mencakar, menggampar wajah Delon!
"Oh, gais!"
Pemuda itu mengalihkan pandangan dari Olla ke penjuru kelas yang sudah mulai ramai penghuni
"Jadi Olla ini pacar gue, yang gangu dia harus berhadapan sama gue, ngerti!?"
Banyak tatapan terkejut, tidak menyangka dan lain sebagainya, termasuk Olla yang terkejut akan semua ini
'Jadi berita itu gak hoax'
Bisik sana bisik sini terdengar, Delon menggangguk mendengar salah satu bisikan dari mereka
"Iya, berita soal gue sama Olla semua real, kita berdua pacaran."
Terakhir, tangan Delon ditarik oleh seseorang yang tak lain Olla, yang membawa mereka entah kemana.
Olla terus menarik Delon entah kemana tujuannya, sampai di lorong sepi Delon memberhentikan langkah membuat Olla juga berhenti, berbalik menatap garang pada pemuda di depannya.
"Apa to cantik?"
Tangan Delon yang masih berada di tangan Olla diremas, bahkan kuku yang tidak begitu pendek milik Olla menancap dan mencakar dengan sempurna kulit mulus milik Delon.
Pemuda itu yang tadinya tersenyum gaje meringis, namun tidak menarik tangannya yang dengan senang Olla cubit pakai kukunya.
Gadis itu yang kini menatap pada tangan Delon yang sudah terkelupas kulitnya, kini menatap pada orangnya
"Puas?"
Olla mengeram marah "Delon plis!"
"Gue gak nyuruh lo mohon,"
"Gue gak lagi memohon!"
"Terus?"
"ASU!"
Olla menghentakkan tangan Delon, lalu berlalu pergi setelah berteriak kesal. Dia berjalan sambil menghentakkan kaki kesal, Delon yang melihat bukan saja merasa lucu, namun gemesh, gemoy dan segala macam!
Menyusul dengan lagak sok tidak merasa bersalah, memang tidak salah menurut Delon
"Hey! Situ jalannya El kalo lo ingat," Olla langsung memberhentikan langkahnya, benar juga, lorong yang ia lewati ini jalan yang sering dilewati oleh Eldora, asem!
Namun Olla tak ambil pusing, ngapain dia takut ditindas? Ada Delon, kan? Tidak masalah!
Benar saja, saat berjalan ia berpapasan dengan Eldora dengan kedua kawannya.
"Uwww...Dateng sendiri anaknya." Delbar tersenyum senang akan hal itu
Sedangkan El dan Pella terkekeh "Kangen, ya?" El menatap Olla dari atas sampai bawah
Olla mengidikan bahunya, kali ini ia tak perlu khawatir akan luka baru yang mendatang, ada Delon.
Pella menaikan sebelah alisnya saat melihat respon Olla beda dari biasanya, saat pandanganya mengalih dan bersitatap dengan pemuda di belakang Olla membuat ia sedikit terkejut dan berbisik pada El yang berada di sampingnya
"Gue rasa ada yang aneh."
El mengalihkan dari Olla ke Pella, Pella sendiri mengidikan bahu tanda sok tidak tahu, namun El juga tidak bodoh, ia paham dengan omongan temannya tersebut
Kini tatapan El berada pada Delon, yang dengan senang hati maju dan merangkul bahu Olla.
El yang melihat itu mengepalkan tangannya, bahkan wajahnya yang putih memerah, sangat kontras!
Olla dalam hati tersenyum kemenangan, ada manfaatnya juga pemuda satu ini, "Jadi gimana sayang?" bisik Delon tepat pada telinga Olla, membuat gadis itu merinding
"Ulur waktu? Atau...
"Ulur." potong Olla cepat, Delon tersenyum senang dan mengecup singkat kening Olla.
Reaksi Olla? Sangat terkejut! Tak jauh juga dari reaksi Olla, gadis di depan mereka juga sama terkejutnya, "Ada yang salah sama Raven," gumam Delbar yang dapat didengar mereka semua
"Gue gak ada yang salah, kalian yang banyak salah! Udah banyak salah, banyak dosa pula, hih! Serem." Olla rasanya ingin tertawa, namun bukan hal tepat.
El sendiri merasa bingung, marah, dan ingin mencakar wajah siapa saja! "Ngeri, gak ada yang bener! Tukang jambak rambut orang," tunjuk Delon pada Capella, "Tukang nendang perut orang," kini beralih pada Delbar
dan, terakhir menunjuk El, "Si paling-paling."
"Manipulasi!" Delon menganggukkan kepala
"Gue anggap sebagai pujian." tersenyum khas miliknya
"Yah...Gue harap gitu, ya, Raven." Olla rasa, ini berbeda! El tak pernah tak pernah sesantai ini, dan juga tak pernah semarah tadi, ada apa?
****
lahir batin semuanyaaaa, selamat lebaran💙🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen?
Teen Fiction[sebelumnya follow dulu] komen and vote ____________________________ Berubah drastis? Itu lah yang dialaminya, dengan menindas orang hobi baru baginya. Menyenangkan itu yang dia rasakan, rasa puas dia dapatkan. Tidak adanya keadilan yang ia dapatka...