Note: typo tandain
Hampir tengah malam Delon barada di rumah Olla. Pemuda itu sendari tadi terus bermain PS dengan pacarnya. Ah, Olla benar sudah membeli PS rupanya.
Uang tabungannya terkuras banyak sekali demi membeli sebuah hiburan. Tapi ini menyenangkan, apalagi main dengan pacar.
"Kalo gue menang, kasih gue sesuatu," ucap Olla merasa yakin. Sendari tadi ia kalah terus dengan pemuda itu. Dari mulai game GTA V, Zombie, sampai Gitar Hero pun ia kalah. Sepertinya pemuda ini sering bermain PS.
Delon terkekeh mendengar itu. "Coba aja, silahkan cantik," ucapnya menjawab. Dan mulai memilih game sesuai kesepakatan. Mereka memilih game Gitar Hero pada PS milik Olla.
Olla merasa tertantang, ia kali ini tak mau kalah. Apalagi PS ini miliknya, yakali pemilik kalah. Mana tadi sudah sombong berasa akan menang. Sial.
"Pencet goblok!" umpat Olla kesal saat Delon diam saja. Ia menatap pemuda tersebut yang malah sedang menatap dirinya.
"Ini ngapain lihat-lihat? Lihat depan anjing!" kesal Olla, dia mengalihkan pandangannya pada layar kaca.
"Mulutnya dijaga," ingat Delon, ia juga kembali fokus pada layar kaca. Sebenarnya Delon sudah bisa melihat, mana yang lebih unggul. Itu jelas dirinya, cuma demi membuat gadis itu bahagia ia akan cosplay jadi anak noob.
"AAAA YEAY GUE MENANG!" seru Olla sampai mambanting stick PS-nya, membuatnya menjadi sebuah selebrasi.
Delon tersenyum melihat itu. Ia meraih camilan manis yang tersedia di sana. Memakannya sambil mengamati gadis itu yang dengan bangga memotret hasil pertandingan.
Setelah selesai ia kembali meletakkan ponselnya, ia baru sadar sendari tadi Delon menatapnya dengan senyum aneh. "Lo ngapain? Senyam-senyum gak jelas? Lagi mikirin hal aneh, kan, lo!?" tuding Olla, ikut mendekat ke arah Delon dan berbagi camilan.
"Gak. Lo ternyata cerewet juga, ya," ujar Delon, mengusap rambut Olla sekilas.
"Hish, lo ngelap di rambut gue, ya! Anjing tangan lu kotor ASU!" umpat Olla tak karu-karuan saat benar rambutnya ada sisa remahan cemilan.
"Mulutnya," ingat Delon lalu tertawa melihat itu. "Gapapa, vitamin buat rambut lo," jawab Delon sambil membantu membersihkan rambut itu dengan tangannya yang bersih.
Olla memutar bola matanya malas, menyebalkan sekali. "Udah sekarang lo mau kasih gue apa?" tagih Olla, lalu memasukkan chiki pada mulutnya.
Jajan ini semua tentu Delon yang membeli. Sebenarnya stock jajan Olla juga masih lumayan di kulkas, cuma dengan kepekaan dewa tadi Delon mengajak Olla untuk berbelanja jajan untuk camilan mereka. Apalagi yang ada di kulkas Olla camilannya kebanyakan pedas, dan Delon lebih suka yang manis-manis.
Pemuda itu menaikkan alisnya bertanya. "Dih, sok lupa! Gue, kan, menang game. Sesuai perjanjian lo harus kasih sesuatu ke gue," jelas Olla merasa kesal.
Mengangguk paham dan berkata, "Lo mau apa emang?" tanya Delon. Sebenarnya ia punya sesuatu untuk gadis itu, cuma tahan dulu, siapa tau dia punya request.
Olla tampak berpikir, melihat sekeliling rumahnya. Semuanya lengkap, perabot juga lengkap. Mana mungkin ia meminta dibelikan mobil!? Yakali Olla, inimah menang lotre!
"Belom ada kepikiran, sih. Tapi gue opsional lo aja, deh," jawab Olla sambil membersihkan tangannya dari sisa remahan chiki dengan tisu
Tisu di rumahnya sudah habis. Ia belum sempat beli, dan sekarang tinggal 2 lembar saja. "Nih, tisu jangan diborosin," ucap Olla pelan, lalu membuang tisu kotornya pada kresek tempat sampah. Agar nanti saat buang ke sampah lebih ringkas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen?
Teen Fiction[sebelumnya follow dulu] komen and vote ____________________________ Berubah drastis? Itu lah yang dialaminya, dengan menindas orang hobi baru baginya. Menyenangkan itu yang dia rasakan, rasa puas dia dapatkan. Tidak adanya keadilan yang ia dapatka...