note: typo tandain
Waktu berjalan begitu lambat bagi Olla, saat ini saja ia merasa tidak cepat ganti hari. Kenapa, sih!?
Sore hari Olla memutuskan untuk keluar rumah, ia berniat akan berbelanja bulanan, kebutuhan ia sudah habis, dari sabun, shampo, pasta gigi, bahkan mie instan juga ikut habis, jadi dengan itu Olla akan berbelanja.
Ia sudah siap dengan dirinya sendiri yang utama, dari kesehatan, penampilan, uang, dan lain-lain. Kali ini Olla tidak menggunakan kacamata, tau sendiri, kan, kecamatanya patah kemarin, dan juga sekarang Olla mengunakan kotak lensa untuk membantu penglihatannya.
Dengan mengunakan kendaraan umum, Olla sampai pada minimarket, Olla mengambil beberapa kebutuhannya dan jangan lupakan ia juga mengambil cemilan.
Saat sudah selesai, ia mendorong troli yang sudah penuh. Namun, Olla yang tidak fokus saat mendorong troli, membuat benturan depan troli dengan seseorang.
Olla yang awalnya menatap sederet kemasan cemilan, langsung mengalihkan pandangan, Olla menyerit bingung, seakan sadar baru ia menunduk meminta maaf
Wanita di depannya hanya mengangguk maklum dan berucap "Lain kali hati-hati, ya, untung bukan anak kecil yang kamu tabrak, bisa-bisa kepala mereka terbentur."
Olla dalam hati mengerutu, kalo tidak kena anak kecil ya sudah, lah. Lagi pun kalau kena dia sudah pasti tanggung jawab, kenapa wanita di depannya malah membahas yang tidak penting. Yang terkena tabrak dia, ya sudah lah.
Walau dalam hati begitu, ekspresi Olla tidak menunjukan kalau dia tidak suka, bagaimanapun dia juga salah "Iya, Bu, saya minta maaf," Wanita di depan hanya mengangguk ala kadarnya, lalu beranjak pergi
Olla menghela nafas, baiklah ia akan ke kasir.
Dua keresek besar berlebel minimarket sudah berada pada kedua tangan Olla, tugasnya sekarang tinggal menghentikan taksi
Saat sudah siap akan melambai pada taksi yang tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh, tangannya ia tahan untuk melambai.
Dari arah yang sama dengan taksi, mobil berwarna putih melaju ke arahnya. Awalnya Olla tidak mau geer, namun saat mobil tepat berhenti di sampingnya dan kaca mobil terbuka Olla jadi was-was
"Sini, gue anterin sekalian," Olla hanya menyerit bingung dan mengeleng sebagai jawaban bahwa dia menolak
"Gue juga mau bicarain sesuatu, apa yang salah ikut gue?" Olla ingin menjawab dengan kata
"Salah, salah banget, emang lo siapa!?" tapi ia tahan saat ingat sesuatu, baiklah ikut saja.
Mobil melaju dengan kecepatan rata-rata "Lo gak masuk sekolah, ya?" Delon menatap sekilas Olla lalu kembali fokus menyetir
Olla mendengus "Bukan urusan lo."
Sekarang gantian Delon yang mendengus "Ya,jelas urusan gue lah. Lo lupa, ya? Gue sekarang, kan, pacar lo." Olla terdiam, iya juga, ya.
Jadi sekarang ini ia pacar seorang yang tidak pernah Olla bayangkan akan menjadi pacarnya, Delon.
"Okay, karna sekarang kita pacaran, jadi gue mau ajak lo makan siang bareng,"
"Kalo lo lupa, ini udah sore" sahut Olla kesal, ia sudah makan tadi dengan mie
"Anggap aja makan siang" Olla hanya berdecak kesal, lalu duduk dalam diam, malas juga ia berdebat.
Belanjaannya sudah ia taruh di jok belakang, jadi tidak masalah juga, ikut pemuda di sampingnya, lagi pun kalau diajak makan pasti ia ikut ditraktir makan. Sebenarnya Olla tidak lapar, namun jika ada yang traktir? Tidak masalah.
Saat merasa perjalanan cukup lama Olla mendongak untuk melihat sampai dimana sekarang
Namun, ia langsung menoleh ke arah Delon "Woi, katanya mau makan sore!" Ujar Olla ngegas, bagaimana tidak, Delon melajukan mobilnya menuju mall, kenapa tidak ke restoran saja? atau tidak ke warung gitu.
Delon mengusap telinganya yang terasa mendengung karna teriakan gadis di sampingnya "Kalo lo lupa, di mall juga ada tempat makan,"
"Tapi kenapa gak ke tempat makan aja langsung, kenapa pakek segala ke mall!?"
"Ya, S3."
Olla mendengus kasar, lalu kembali duduk dengan nyaman, sudahlah.
Mobil terpakir pada besement, Olla diam sebentar, Delon pun ikut "Kenapa?" Delon menatap gadis itu bingung
Olla mengeleng pelan "Gpp"
Delon lebih baik mengangguk lalu memutuskan untuk turun, diikuti Olla. Mereka berdua berjalan beriringan layaknya orang pacaran, ya memang pacaran.
Apalagi jika dilihat mereka sangat serasi, Delon tampan, Olla cantik, cocok. Orang yang melihat akan berpikir seperti itu.
"Kemana?" Delon menatap Olla yang sedang asik memandang kesana-kemari
Sedangkan Olla, gadis itu sedang menatap gembira pada suasana di depannya, sampai tidak fokus bahwa pemuda di sampingnya kini menatap dirinya dengan tampang terpesona.
Delon sendiri merasa, bahwa Olla saat ini cantik, sangat cantik. Saat tidak memakai kacamata Olla terlihat lebih dewasa, dan berwibawa, Delon jadi tidak menyesal mengajak Olla berpacaran.
okay, body shaming
"Cantik" Gumam Delon tanpa sadar yang membuat Olla langsung menatap ke arahnya bingung
"Apa?"
"Ha? Ah...enggak" Jawab Delon gugup, Olla menatap Delon aneh, lalu mengangguk saja.
"Ya udah ayok" Olla ditarik berjalan mengikuti Delon, Olla sendiri menurut, sampai mereka berada pada sebuah restoran seafood
"Seafood? Gue gak suka seafood." Olla memandang Delon yang sedang ikut menatapnya
"Alergi, ya?"
Olla menggeleng "Enggak, gak mau makan seafood" Delon sendiri mengangguk
"Lalu, mau makan apa, hm?" Tanya Delon sambil terus menatap gadis itu, rasanya ia ingin menatap Olla terus menerus, iya candu sekali wajah itu.
Olla sendiri yang ditatap seperti itu merasa aneh, ada yang salah dengan wajahnya? Tapi apa? Perasaan ia tak memakai make up, deh, jadi tidak ada yang blepotan.
Eh, atau jangan bilang, kalau pemuda di depannya menatap ia seperti itu karna ia tak memakai make up? Wajahnya terlihat buluk, kah?
"Ada yang salah sama wajah gue?" Tanya Olla sambil memegang kedua pipinya, dan melepaskan tangannya dari genggaman Delon.
Delon yang sadar mengeleng pelan "Ah...enggak, gak ada yang salah, kok."
Olla mendongak "Tapi kenapa lo natap gue gitu amat?"
"Salah emang?" Tanya Delon balik, Olla sendiri bingung "Enggak"
"Nah, ya udah, jadi gapapa, kan, gue natap wajah lo terus?"
Olla dibuat blank, namum tak urung dia mengangguk, yang membuat senyum Delon mengembang
"Yas, apa pun yang awalnya milik gue, juga bakal kembali jadi milik gue."
Delon menarik Olla pelan menuju ke resto lain.
****
awoksawoks, kira-kira apa, ya, yg bikin Delon ajak pacaran Olla?
wah, kalo mau tau jawabannya baca sampai akhir, yaksjsjsjssbusbshsshabbvotmen, krisa
thank you💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen?
Teen Fiction[sebelumnya follow dulu] komen and vote ____________________________ Berubah drastis? Itu lah yang dialaminya, dengan menindas orang hobi baru baginya. Menyenangkan itu yang dia rasakan, rasa puas dia dapatkan. Tidak adanya keadilan yang ia dapatka...