Cuaca sedang tidak panas dan tidak dingin, situasi yang sangat pas untuk melakukan aktivitas santai. Aesha waktu itu baru saja berumur 5 tahun sedang mengayuh sepeda kecil roda empatnya untuk mengelilingi kompleks perumahannya. Kebetulan hari ini juga hari minggu, dia bebas melakukan apa saja. Dia sempat merengek untuk diizinkan keluar sendiri untuk bermain sepeda, hanya keliling perumahan. Sempat beberapa kali izinnya ditolak oleh kedua orang tuanya akhirnya Aesha diberi izin.
Kebiasannya memang selalu membawa bonekanya saat berpergian ke mana-mana, kecuali ke sekolah. Aesha menaruh bonekanya di keranjang sepeda miliknya.
Kondisinya perumahannya cukup sepi karena semua orang lebih memilih di dalam rumah ketimbang harus menghabiskan aktivitas di luar rumah. Aesha melewati beberapa rumah tetangga yang dia cukup kenal. Salah satunya, tetangganya yang bernama Fares. Dia anak tunggal, sama seperti dirinya tapi kenapa Fares tidak pernah merasa kesepian? Apa mungkin dia punya teman di dalam rumah? Tak ada yang tahu.
Biasanya Aesha hanya menghabiskan waktu 15 sampai 30 menit untuk mengayuh sepeda. Dirasa sudah cukup mengayuh sepeda, anak perempuan itu langsung mengayuh ke arah rumahnya.
Dari kejauhan, dengan mata yang sangat jelas, Aesha melihat ada satu mobil besar yang tiba di samping rumahnya. Lebih tepatnya, tetangga Aesha sedang kedatangan tamu. Tapi, dari jumlah barang yang diangkut menggunakan mobil sama sekali tidak mengindikasikan bahwa mereka hanya sekadar menerima tamu.
Aesha memutuskan untuk mengembalikan sepedanya dulu ke pekarangan rumah. Setelah itu dia mengambil bonekanya dan mulai berjalan mendekat. Mereka masih sibuk untuk memindahkan barang yang tadinya berada di dalam mobil, satu per satu dipindahkan ke dalam rumah.
"Aunty Mia!"
Suara cempreng Aesha waktu itu berhasil membuat kepala Aunty Mia berbalik menghadap Aesha. Perempuan paruh baya yang sudah menginjak umur kepala tiga itu langsung merendahkan tubuhnya guna menyejajarkan tingginya dengan Aesha.
"Aunty, ini kenapa rame?"
Aunty Mia tersenyum sambil menjawab, "Ada keluarga aunty baru pindahan. Kebetulan bakal setahun di sini. Kamu mau kenalan?"
Aesha mengangguk antusias. Dalam sejarah hidupnya, orang yang akan dia ajak kenalan adalah teman pertamanya dalam sepanjang hidupnya.
"RAKA, MANDI DULU CEPAT!"
Aesha langsung mencari sosok yang bernama Raka itu. Keluarlah satu anak laki-laki dari dalam mobil namun dia langsung berlari masuk ke dalam rumah. Aesha mengulum bibirnya, mungkin saja anak laki-laki yang bernama Raka itu belum bisa berkenalan dengan dirinya. Kegiatan berkenalan dengan teman pertamanya terpaksa harus tertunda, begitu pikir Aesha.
Namun, dugaannya salah. Ternyata masih ada lagi satu anak laki-laki yang keluar dari mobil. Perawakannya lebih kecil daripada yang bernama Raka, sekitar dua tahun lebih muda daripada Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIFURKASI RASA
FanfictionLakuna Bersua ; Bifurkasi Rasa, Jake ENHYPEN © senaraisendu, 2021 cover by A03PHL