"Mala! Mala! Mala!"
Seperti biasa, Rangga berkunjung lagi ke rumah Aesha. Rangga harus melompat beberapa kali agar bisa melihat isi rumah Aesha melalui jendela.
Sedetik kemudian, ada seseorang yang membuka pintu, ternyata itu mamanya Aesha. Awalnya perempuan paruh baya itu heran mengapa ada yang berteriak 'Mala' berkali-kali tapi orangnya tidak ada. Namun, setelah pandangannya diturunkan, ternyata di situ sudah berdiri Rangga dengan kepala yang didongakkan dengan mata yang berbinar-binar. Poninya yang menutupi hampir seluruh keningnya juga menambah kesan menggemaskan pada anak balita itu.
"Aduh, tante baru liat kamu di sini. Nael nyari Mala?" tanya mama Aesha sambil merendahkan tubuhnya, menyejajarkan tinggi badannya dengan anak kecil ini.
Rangga langsung mengangguk antusias lalu menunggu agar Aesha dipanggil. Tidak perlu menunggu lama, temannya yang satu itu sudah muncul di hadapannya. Rangga langsung meminta izin untuk membawa Aesha bermain-main.
"Malaaa. Rambutnya lucuuu. Yang iket siapa?"
Penampilan Aesha hari ini hanya baju kaos warna pink, celana pendek, dan sendal jepit. Namun, sepertinya tadi Aesha habis bermain salon-salon bersama mamanya, maka dari itu, rambutnya menjadi ikat dua.
"Mama. Aku baru main salon-salon sama mama."
Rangga langsung menoel-noel rambut Aesha. Aesha juga jadi ikut tertawa melihat Rangga yang sangat senang bermain dengan rambutnya.
"Ngomong-ngomong, aku baru kenalan dengan tetangga baru. Rumahnya gak jauh dari sini. Kamu mau, nggak?"
Aesha mengangguk meski agak ragu. Karena sejauh ini dia tidak mengetahui ada lagi tetangganya yang lain yang sebaya dengan mereka. Langkah mereka ikut terhenti di satu rumah yang kurang lebih sama dengan bentuk rumah mereka, lalu Rangga mengetuk pagarnya menggunakan gembok besi agar menimbulkan suara.
"KAK FARESSS!"
Beberapa detik kemudian, dari arah jendela, muncul kepala Fares sambil melambaikan tangannya. Butuh beberapa menit sampai Fares keluar dari rumahnya sambil menenteng bola. Fares dari dulu suka sekali dengan bola. Dia dan ayahnya paling suka bermain bola.
"Ayo main!" ajak Rangga.
"Main di mana? Kamu gak mau masuk dulu ketemu sama temanku?"
"Temen? Siapa? Temen kamu ada di dalem?"
"Namanya Giovan. Tapi dia males keluar gitu. Suka di kamar."
Dua orang yang lainnya hanya ber-oh-ria. Tapi, dua orang itu sama sekali tidak tertarik dengan keberadaan teman Fares yang satu itu. Karena tujuan Rangga ke rumah Fares hanya untuk mengajak anak laki-laki itu untuk bermain dan juga mengenalkannya ke Aesha.
"Mala, ini teman baru aku. Baru kemarin kenalan."
"Halo, namaku Fares. Namamu mala?" tanya Fares sambil menjulurkan tangannya untuk menjabat Aesha.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIFURKASI RASA
FanfictionLakuna Bersua ; Bifurkasi Rasa, Jake ENHYPEN © senaraisendu, 2021 cover by A03PHL