Bagian 3 ; Lakon Pelindung dan Potret Kekaguman

76 10 0
                                    

Mengikuti rutinitas hariannya, Aesha sekarang berada di tempat kursusnya, lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengikuti rutinitas hariannya, Aesha sekarang berada di tempat kursusnya, lagi. Kebetulan setiap hari selasa dia sekelas dengan Rangga di tempat kursus. Menghabiskan kurang lebih satu setengah jam mengerjakan soal-soal, Aesha kini sedang menunggu jemputan dari ojek online-nya. Dia juga sudah memastikan tadi Rangga datang ke tempat kursus menggunakan bus karena memang tadi hujan. Aesha cukup beruntung karena bisa sampai di bus sebelum hujan turun.

Dia juga sudah berbincang dengan Rangga seputar olimpiade dan Rangga meminta id LINE Aesha. Mereka juga sudah latihan beberapa soal dari kelas 10 hingga kelas 11.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Aesha tidak lupa membungkus rambut basahnya menggunakan handuk. Tidak hendak langsung mengeringkan rambutnya. Alasan pertama, dia terlalu malas untuk mengeluarkan hair dryer. Kedua, dia tidak suka rambut basahnya mengenai baju yang sedang ia gunakan. Ketiga, rambut bisa kering sendiri. Untuk apa buru-buru mengeringkannya?

Aesha mengambil ponselnya yang ada di atas meja belajarnya. Dia melihat satu per satu pesan atau pun notifikasi yang berjejer di lama notifikasinya dan terkejut dengan satu notifikasi.

Rangga added you by id LINE.

Buru-buru Aesha mencari icon aplikasi berwarna hijau itu dan mengecek room chat atau list friend request-nya. Betul saja sudah ada satu pesan belum terbaca yang dikirim oleh Rangga.

Rangga : Aesha, addbacknya. Sekaligus gue invite deluan ke grup bertiga.

Berpikir sebentar sebelum menjawab pesan dari Rangga.

Aesha : added ya. nanti aku acc grupnya

Sent. Pesan yang baru saja dikirim, langsung terbaca.

"Hah?! Kok langsung dibaca?!"

Aesha panik sekarang. Untuk apa Rangga stay di room chat? Apakah pemuda itu sedang menunggu balasannya? Aesha juga makin heran pesan tersebut terbaca tapi tidak dibalas oleh Rangga.

Rangga : Sorry cuma just read. Gue lagi buka line di laptop.

Pantas saja.

Pantas saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BIFURKASI RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang