Bagian 26 ; Persiapan Pentas Seni

29 7 3
                                    

Kamis, 15 November 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamis, 15 November 2018

Di depan Aesha sudah ada sekotak kue ulang tahun yang besar. Dia sambil menggaruk tengkuknya, bingung bagaimana cara membawa kue ulang tahun milik Rangga ini ke sekolah. Meminta bantuan? Dia juga agak sungkan untuk meminta bantuan dari teman-temannya. Karena kemarin teman-temannya justru keberatan untuk membawa kue ulang tahun ini disertai dengan alasan-alasan mereka.

Jadi, kemarin Aesha sempat membantu Jay dan Sagara untuk mengambil kue ulang tahun untuk Rangga hari ini. Ya, hari ini hari ulang tahun Rangga. Setelah pengambilan kue tersebut, dibutuhkan salah satu orang yang menyimpan dan juga akan membawa kue ulang tahun ini.

Tidak berangkat dengan bus seperti biasa, kali ini dia akan berangkat menggunakan ojek online. Mungkin juga dia akan dilihat-lihat oleh orang-orang mengapa dia membawa kotak sebesar ini.

Aesha : garaaa, aku takut bawain kuenya nanti diliatin orang-orang

Sagara : Gapapa sha. Gue udah ada di sekolah. Kalau udah mau sampai, nanti bilang aja. Gue bakal turun ke pos satpam

Sagara : Palingan dikira acara osis kalau ada kita berdua

Iya, juga.

Dengan hati-hati Aesha menggendong kue tersebut lalu menunggu jemputannya. Sesekali dari luar Aesha melihat isi kue tersebut. Aesha kadang iri dengan Rangga yang punya teman-teman yang suportif, mengingat kapan hari ulang tahunnya, berbeda dengan dirinya yang hanya beberapa orang yang mengetahui kalau dia ulang tahun. Tapi, dia tetap bersyukur. Tetap iri juga.

Ketika mobil tumpangannya sudah sampai, dia meminta bantuan kepada supirnya untuk mengangkat kue tersebut. Dia terlalu takut kalau kue ini tiba-tiba jatuh. Teman-temannya memiliki alasan kalau mereka ceroboh. Aesha juga kadang bisa ceroboh. Tapi, teman-temannya seperti tidak ingin berkorban. Dasar.

Aesha : gara, aku udah mau sampai

Sagara : Tunggu di pos satpam aja

Setelah betul-betul sampai di depan gerbang, Aesha langsung membawa kuenya ke pos satpam dengan hati-hati. Beberapa waktu kemudian Sagara sudah tiba dan singgah di pos satpam.

"Ini mau dibawa ke ruang OSIS?"

"Keknya jangan. Nanti bisa ditau sama anak OSIS yang lain."

Sagara menitip ke pos satpam. Setidaknya barang-barang di sini lebih dijaga dibanding di ruang OSIS.

"Pak, saya nitip kue ulang tahun di sini bisa gak?"

"Oh, boleh, boleh. Asal jangan kelamaan. Nanti kuenya rusak, loh."

"Palingan jam pulang sekolah saya ambil, Pak."

"Sip, Mas Gara. Nanti tinggal diambil aja, ya."

"Makasih, Pak."

Setelah Sagara berpamitan untuk pergi, Aesha mengikuti Sagara. Betul-betul Sagara sungguh terkenal di sini. Aesha merasa sebagai anggota OSIS juga, seperti tidak mempunyai nama.

BIFURKASI RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang