Bagian 40 ; Rindu dan Asa

40 5 0
                                    

Sesuai dengan apa yang diucapkan oleh Rangga kepada Aesha, malam ini Rangga mengadakan makan malam dengan keluarganya dengan formasi lengkap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai dengan apa yang diucapkan oleh Rangga kepada Aesha, malam ini Rangga mengadakan makan malam dengan keluarganya dengan formasi lengkap. Kakaknya, Raka, hari ini mengosongkan jadwalnya untuk kembali ke Jogja.

Rangga tahu kakaknya itu sibuk dengan perkuliahannya tapi dia masih sempat pulang di waktu yang kurang tepat.

"Kak, dahal engga harus pulang?"

"Gila aja lu. Gue dari sini jauh-jauh mau ngeliat adek gue pulang bawa medali."

Meskipun semua orang tahu kalau Raka ini betul-betul hebat dalam hal akademik, tapi raka tidak pernah sama sekali mengikuti olimpiade apapun itu. Dia kebanyakan mengikuti lomba dari luar sekolah. Jadi, bagi dirinya, suatu kebanggaan adiknya bisa mengikuti dengan memenangkan olimpiade.

"Kalian berdua, sini makan dulu. Berantemnya nanti."

Dua bersaudara itu langsung menuju ke arah meja makan dan menduduki masing-masing kursi yang sudah mereka pilih. Hari ini memang hari spesial untuk Rangga. Karena semenjak Raka pergi merantau menjadi mahasiswa, mereka jarang berkumpul bersama. Anggap saja ini momen yang mendadak bagi keluarga mereka untuk berkumpul.

"Gimana, Pa? Nael dah boleh masuk PTN, gak?"

"Boleh. Kata siapa engga? Kan papa awalnya cuma memberikan keringanan kepada kamu. Engga ada yang maksa kamu buat ngikutin kakakmu."

Rangga tersenyum lebar. Dia sudau bisa membuktikan kepada kedua oramg tuanya bahwa dia juga tidak kalah hebatnya dengan kakaknya.

"Dimakan dulu. Udah lama banget kita ngga ngumpul kayak gini."

Selang beberapa menit setelah menyantap makanan, Rangga hampir saja lupa dengan apa yang baru saja dia ceritakan bersama Aesha di bus tadi.

"Btw, Nael mau ngomong."

Sontak tiga kepala di ruang makan langsung mendongak menatap Rangga.

"Nael jadian ama Mala."

Kedua orang tuanya terkejut tapi yang sulung lebih terkejut lagi.

"Mala? Mala siapa? Aesha?"

"Iya."

"Lu ketemu lagi?"

"Ternyata teman olimpiade."

"LAAAH."

Raka dari awal tidak tahu semisalnya Rangga telah bertemu Aesha kembali setelah beberapa tahun. Raka juga lumayan dekat dengan Aesha karena mereka bertiga kadang bermain bersama, ditambah Fares yang rumahnya berada di kompleks yang tidak terlalu jauh.

"Udah lama banget engga ketemu dia. Besok undang dia dengan mamanya ke sini."

"Eh, lu ngapa ngga kasi tau gueeee?" tanya Raka sambil menyenggol lengan adiknya.

"Ya, gue pikir lu dah kasi tau ke papa mama."

"Loh, kita mikir kamu dah kasi tau kakakmu."

"YA ENGGA."

BIFURKASI RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang