Bagian 17 ; Hujan Pelukis Rahsa

49 9 7
                                    

Apa yang kamu harapkan dari anak SMP? Di hari pertama masuk ke jenjang pendidikan yang baru dan sudah bisa mandiri? Mungkin untuk beberapa anak, iya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang kamu harapkan dari anak SMP? Di hari pertama masuk ke jenjang pendidikan yang baru dan sudah bisa mandiri? Mungkin untuk beberapa anak, iya. Tapi tidak dengan Jay. Sejak turun dari mobil hingga berdiri di depan gerbang, dia tidak melepaskan genggaman tangannya dari mamanya. Seperti anak TK saja.

"Masuk dulu, nak. Itu temen-temen kamu ada di dalam. Gabung sana."

Setelah mengumpulkan keberaniannya akhirnya dia melewati gerbang sekolahnya dan tidak lupa melambaikan tangan kepada mamanya.

Jay sendiri sempat kebingungan sembari menolehkan kepalanya kiri kanan mencari kerumunan, mungkin dia bisa bergabung di sana. Betapa mengejutkannya, dengan modal keterampilan SKSD yang baik, di hari pertama Jay sudah mendapatkan teman pertamanya. Sungguh luar biasa anak kecil yang satu ini.

"Kamu kelasnya di mana?"

"Aku? Aku 7B."

"Wih, sama dong."

Jay dan teman barunya itu langsung sudah berada di kelas mereka. Jay mengambil tempat di belakang. Dia terlalu malas duduk di depan. Sembari pandangannya menyapu bersih setiap sudut ruang kelas, Jay menangkap sesuatu yang aneh.

Tepat di seberang tempat duduknya, sudah ada anak laki-laki dengan sikap duduk yang sopan dan tangan yang dilipat di atas meja, namun ketika dilihat kakinya, anak itu tidak menggunakan sepatu.

Jay langsung berdiri dari tempatnya dan berjalan menuju meja teman sekelasnya itu.

"Heh, kamu. Kamu kenapa gak pake sepatu? Ini kan sekolah orang kaya!"

Yang merasa diajak bicara langsung menoleh dan langsung membalas, "Aku juga orang kaya, kok."

"Orang kaya kok gak pake sepatu?!"

Raut wajah anak yang katanya tidak memakai sepatu itu langsung berubah menjadi kusam.

"Yang namanya Rangga, ini sepatu kamu dari mamamu," ujar seseorang dari balik pintu, sepertinya salah satu guru yang mengajar di sekolah itu.

Rangga langsung beranjak dari tempatnya dan tak lupa menjulurkan lidahnya seperti mengejek Jay yang justru ikut menatapnya.

"Aku orang kaya, aku punya sepatu. Kamu balik aja ke tempatmu."

Sejak saat itu, Jay mulai melabeli Rangga sebagai orang yang pamer, mengejeknya di hari pertama sekolah dan Jay tidak akan lupa dengan hari itu.

Sejak saat itu, Jay mulai melabeli Rangga sebagai orang yang pamer, mengejeknya di hari pertama sekolah dan Jay tidak akan lupa dengan hari itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BIFURKASI RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang