Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senin, 4 September 2017
"Silakan teman-teman kelas 10 silakan tempel kertasnya di mading yang sudah disediakan."
Rangga masih berdiri di tempatnya karena melihat teman-teman seangkatannya berkerumun di depan mading. Kakak kelas mereka meminta kesan dan pesan selama mengikuti orientasi beberapa bulan yang lalu. Rangga sudah menuliskan kesan dan pesannya secara singkat, tak lupa dengan nama dan kelasnya di sudut kanan dari kertas tersebut.
Dirasa cukup banyak yang telah selesai menempelkan kertasnya, Rangga maju ke sembarang arah lalu mencari tempat kosong yang masih tersedia. Setelah menempelkan benda tipis itu, pandangan Rangga beralih ke arah satu kertas yang berisikan kata-kata, berbeda dengan murid lain yang hanya beberapa kata.
Rangga menyentuh kertas tersebut dan mulai membaca isinya.
halo, kak. aku mau berterima kasihhh banyak banyak. aku orangnya susah bergaul tapi kakak kakak di sini engga pernah ninggalin aku. aku emo banget tiap inget gitu, lebih ke terharu sih t_____t <3 aku sayang banget sama kakak kakak. aku harap besok besok aku bisa bales kebaikan kalian. makasih udah baik sama aku. terus bahagia, ya <3 -aesha, 10-2
Rangga tidak lupa dengan siapa Aesha ini. Orang yang pertama kali dia temui ketika melihat pembagian kelas di hari terakhir masa orientasi. Refleks dia tersenyum. Berbeda dengan isi pesan dari murid yang lain. Sayang sekali Rangga tidak bisa mengenal Aesha seperti apa karena berebda kelas.
"Nael, kok di sini aja? Yok masuk kelas."
Rangga tersentak ketika Sagara tiba-tiba merangkulnya. Mungkin ke depannya dia akan terus bertemu dengan Aesha. Tidak tahu karena apa, mungkin sekelas di tahun ajaran berikutnya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sabtu, 9 Juni 2018
"Santai aja, gila. Lu pasti ranking, gila. Gue bakal serahin kepala gue kalau lu gak ranking."
Hari ini pengumuman peringkat paralel. Rangga sudah berusaha sejauh ini. Dia berharap setidaknya namanya disebutkan di antara 10 nama yang akan disebutkan juga.
"Saya mulai, ya. Saya panggil untuk kelas 10 terlebih dahulu. Untuk peringkat 10...."
Rangga sedari tadi tidak bisa tenang. Bisa saja dia ikut les tambahan lagi kalau misal dirinya tidak berhasil masuk ke dalam top 10.
