Bagian 1 ; Anak Semesta Raya Yang Ku Kagumi

386 25 8
                                    

Senin, 8 Oktober 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin, 8 Oktober 2018

"Sekian untuk rapat kita siang hari ini. Maaf, lagi-lagi jam istirahat kalian harus tersita lagi."

Sagara betul-betul menutup rapat OSIS hari ini dengan mematikan layar LCD yang tadinya menampilkan power point tentang rancangan seluruh kegiatan pentas seni yang direncanakan akan terlaksana pertengahan November nanti. Mahesa selaku ketua OSIS sedang ada urusan mendadak jadi meminta bantuan Sagara untuk memimpin rapat untuk sementara.

Beberapa pengurus OSIS sudah keluar dari ruangan. Sementara Sagara sembari menunggu laptop-nya dalam mode benar-benar tidak hidup, dia menyusun kembali kertas-kertas yang cukup beserakan di atas meja.

"Aesha, kenapa tidak beres-beres juga? Udah mau masuk jam pelajaran."

Aesha tersenyum simpul sebelum menjawab, "Tungguin Gara aja, gapapa, kan?"

Sagara hanya mengangguk. Meskipun masih ada sisa rasa penasaran mengapa Aesha rela menunggunya.

"Yok."

Aesha mengekor di belakang Sagara. Mereka berdua keluar dari ruangan dan terkejut. Kondisi tepi lapangan begitu ramai. Sagara sendiri terlihat berusaha mengintip dari celah-celah murid yang berkerumunan.

"Itu Jay ama Rangga."

"Aesha, pegang dulu ini. Sebentar aja."

Sagara dengan hati-hati melewati kerumunan. Sesampainya dia di baris terdepan Sagara terdiam sebentar. Dia menyadari kondisi pinggir lapangan saat ini betul-betul ramai dan dia tidak suka dengan keramaian itu. Tapi, demi menghentikan kekacauan yang akan terjadi, Sagara memberanikan diri merebut bola basket yang sedang memantul di tengah lapangan itu.

Penonton kecewa dan beberapa dari mereka langsung pergi.

"Sekarang bukan jam olahraga. Balik kelas."

"Gue lagi tanding, Gar."

"Bentar gue yang dimarahin. Balik ke kelas sekarang."

Aesha sedari tadi berdiri dan memandang tiga sekawan itu sedang berbicara. Namun, dengan jarak sejauh 5 meter dan kondisi ramai, apa yang bisa dia dengarkan?

Sagara kembali dengan membawa bola basket yang berada di tangan kanannya.

"Aesha, antarin laptop-ku ke kelas dulu, ya. Minta tolong. Mau urus ini dulu," ujar Sagara dan tentu saja langsung dipatuhi oleh Aesha. Namun, entah mengapa perempuan itu enggan untuk beranjak dulu. Menurutnya, menonton dan mendengarkan perbincangan tiga orang most wanted SMA Adhiguna serasa menyenangkan.

Ketika Jay dan Rangga sudah beranjak dari tempat mereka untuk menuju ke kelas, Aesha pun mengekor di belakang mereka berdua. Karena tujuan mereka bertiga saat ini sama, apa salahnya kalau Aesha mengekor saja.

"Woi, sakit, anjir."

Sirah milik Aesha langsung terangkat ketika mendengar umpatan Jay.

"Lu masuk dulu," ujar Jay kepada Rangga dan pergi mengejar orang yang membuatnya mengumpat tadi.

BIFURKASI RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang