Dan setelah mereka mengambil peralatan kebersihan di sekolah mereka pun langsung membersihkan kawasan sekolah, disisi lain para siswa-siswi yang kebetulan lewat didepan mereka yang sedang membersihkan kawasan sekolah para siswa-siswi pun mengejeknya sambil tertawa.
"Ya, dihukum. Kasian banget, haha."
"Yahaha, kasian dihukum?"
"Kalo diliat-liat, kalian cocok juga ternyata, haha,"
"Perlu bantuan kah? Hahaha."
Dan Reyna yang terganggu dengan omongan mereka ia pun mulai kesal.
"WOI DIEM LO PADA KALO GA BISA BANTU GA USAH NGATAIN, BIKIN BEBAN AJA!" pekik Reyna yang sedang memegang sapu.
"Huuuuuuuh." sorak para siswa dan meninggalkan mereka.
"Udah Na udah, jangan diladenin mending cepet-cepet bersihin sekolah nya biar cepet kelar," ujar Adza sambil memegang pundak Reyna.
"Ini juga gara-gara lo sih, pake sok-sok mau jemput gue segala!" celetuk Reyna memutar bolanya malas.
"Iya-iya gue salah, gue minta maaf yaudah hayuk selesain bersih-bersih nya masih banyak loh yang belum selesai," ujar Adza pasrah karena Reyna terus-terusan menyalahkan dirinya.
Reyna tak menjawab perkataan Adza dan ia pun langsung melanjutkan pekerjaannya nya itu dengan membersihkan kawasan sekolah, tak lama kemudian Icha dan Putra melihat mereka yang sedang menyapu halaman sekolah dan mereka pun menghampiri nya.
"Reyna, Adza kalian berdua kok bersih-bersih halaman sekolah?" tanya Icha.
"Iya Cha kita berdua dihukum, nih gara-gara dia!" ucap Reyna sambil menakis siku ke perut Adza.
"Aduh sakit Reyna," lirih Adza sambil memegang perut akibat takisan Reyna.
"Di hukum, karena apa?" tanya Putra.
"Karena telat 15 menit," jawab Reyna to the point.
"Ouh, yaudah ya Reyna, Adza kita duluan ke kantin," ujar Icha langsung berjalan menuju kantin.
"Duluan ya," pamit Putra.
Reyna yang memperhatikan Icha dan Putra berjalan menuju kantin dia bergumam kok Putra deket banget dengan Icha. Adza yang sedari tadi menyapu halaman dan melihat Reyna yang sedari tadi hanya bengong dan ia pun memegang pundak Reyna sambil berkata. "Heh kok lo bengong sih, nih liat halaman sekolah masih pada kotor, dan lo bukan nya nyapu malah bengong!" gerutu Adza.
"iiih iya-iya, bawel lo!" kesal Reyna sambil melanjutkan pekerjaannya itu.
Dan disisi lain Zora yang melihat Reyna yang sedang menyapu halaman sekolah dia berpikir untuk menghampiri nya dan membuat rencana agar Reyna tersiksa. Dia pun tidak lama-lama untuk berpikir ia pun segera menghampiri Reyna dan dia pun sengaja menabrak Reyna sampai terjatuh.
"Aduh," lirih Reyna yang sedang terjatuh. "ups sorry" ejek Zora dengan enteng.
"Lo apa-apaan sih, lo sengaja yah?!" pekik Reyna.
"Haha emang iya, kenapa?" Sahut Zora dengan enteng.
"Mau lo apa sih?!" ucap Reyna yang sudah sangat kesal. Zora tersenyum miring.
"sekarang, lo ikut gue!" Zora langsung menarik tangan Reyna. Reyna yang kesakitan Reyna berusaha melepas pegangan tangan Zora dari Reyna.
"Zora lepasin gue!" lirih Reyna dan tak lama kemudian Zora sudah sampaikan ditempat tujuan entah apa yang akan Zora lakukan pada Reyna?
"Sekarang lo dah siap Rey gue tampar, dan nyiksa lo hari ini juga?" sinis Zora.
"Lo mau ngapain Ra?" lirih Reyna dengan sedikit takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT REYNA [SELESAI✓]
General Fiction"𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠, 𝐬𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭𝐢𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚𝐢 𝐚𝐩𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚." ~~~ [FOLLOW DULU SEBELUM BACA CERITA INI, TERIMAK...