Reyna pun akhirnya sampai disekolah dan, hari ini Reyna sangat senang karena ia diantar sekolah oleh ayah nya setelah sekian lama ia ditinggal ayah nya bekerja, dan hari ini dan seterusnya Reyna akan sering-sering diantarkan oleh ayah nya. Setelah sampai di depan gerbang sekolah Reyna keluar dari pintu mobil tersebut dan ia berpamitan kepada ayahnya.
"Yah, Reyna masuk ke kelas ya Yah," ucap Reyna sambil mencium tangan Rezan.
"Iya nak hati-hati, ingat kamu belajar yang bener, oke?" ucap Ayah Rezan mengusap kepala Reyna sambil tersenyum.
"Iya Yah, dadaahh," pamit Reyna sambil melambaikan tangan nya.
Reyna pun langsung memasuki kelas sebelum jam pelajaran di mulai, Reyna pun masuk kedalam kelas tersebut dan menyapa teman-temannya yang ada dikelas tersebut.
"Assalamu'alaikum calon jenazah," salamnya.
"Wa'alaikumussalam calon mayit," jawab siswa yang ada dikelas IX II MIPA.
"Sama ae Bambang, sama-sama mau dikubur," pekik Reyna.
Dan tak lama kemudian disisi lain geng cabe-cabean pun menghampiri Reyna entah lah apa yang akan mereka lakukan kepada Reyna. Reyna yang melihat itu pun hanya memutar bola matanya malas ia pikir seperti nya ia ingin mencari perhatian memasuki kelas tersebut. Dan tiba-tiba Angel mencari masalah kepada Reyna dikelas tersebut.
"Woi!" sentak Angel sambil memukul meja.
"Astaghfirullah lo ngagetin aja, ada apa sih lo datang-datang ke kelas ini, mau nyari masalah lo?" sarkas Reyna tidak suka.
"Santai dong masih pagi," ujar Angel.
"To the point aja sih ribet banget!" celetuk Reyna.
"Oke gue di sini cuma mau bilang, jauhin Putra, karena gue tau lo lagi deket sama Putra kan?" ucap Angel dengan kesal.
"Oh jadi ke sini lo cuma buat bilang itu aja, tapi kaya nya lo salah liat deh, gue lagi gak deket sama Putra, lo nya aja yang salah liat, gue sebenarnya ga deket-deket banget sama dia," jawab Reyna sambil memutar bola matanya malas.
"Alah lo bohong kan? Yang pasti lo jauhin Putra dari gue." peringat Angel dengan kesal pada Reyna.
"Kalo untuk jauhin dia gue gak bisa, karena gue mau berteman lebih dekat lagi dengan nya," jawab Reyna sambil tersenyum miring.
"Sialan lo!" Angel pun langsung menaikan tangannya dan ingin menampar nya tapi sayang, Reyna berhasil menapis tamparan dari tangan Angel tersebut.
"Lo mau nampar gue?!" Reyna menatap sinis sambil memegang tangan Angel dengan keras.
"Aww... lepasin tangan gue Rey," Angel meringis kesakitan sambil berusaha mencoba melepaskan tangannya dari genggaman tangan Reyna.
"Berharap lo gue lepasin tangan lo? cih jangan mimpi!" sinis Reyna dengan memegang tangan Angel.
"Aww... sialan lo, lepasin gak tangan gue!" kesal Angel sembari meringis kesakitan.
Dan akhirnya Reyna melepaskan genggaman nya karena ia pikir buang-buang waktu saja ia memegang seorang perempuan seperti Angel yang suka mencari masalah dengan nya. Tangan Angel pun terasa sakit karena Reyna menggenggam nya terlalu kuat, salah siapa ia ingin menampar dirinya. Dan Reyna pun merasa aneh ia datang ke kelas hanya untuk membicarakan soal kedekatan dia dengan Putra
Bel masuk pun berbunyi geng cabe-cabean itu pun bergegas keluar menuju kelas nya karena beda kelas
"Awas ya lo, kali ini lo selamat!" gerutu Angel sambil memegang tangan nya yang kesakitan akibat Reyna memegang keras tangan Angel. Reyna tersenyum sinis sambil memutar bola
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT REYNA [SELESAI✓]
Fiction générale"𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠, 𝐬𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭𝐢𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚𝐢 𝐚𝐩𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚." ~~~ [FOLLOW DULU SEBELUM BACA CERITA INI, TERIMAK...