02. | ABOUT REYNA

157 82 24
                                    

Sesampainya Reyna di rumah, dia sedang memikirkan perkataan Kyara tadi yang seakan-akan dia tadi merendahkan nya. Sebenarnya ia juga mau didukung seperti Icha, mereka entah kenapa seolah-olah merendahkan nya ia tahu jika ia tidak sepintar Icha, tapi apa tidak boleh sedikit aja mereka mensupport nya agar bisa menjadi lebih baik lagi Reyna juga ingin seperti Icha, ia berpikir menjadi orang pintar itu memang enak selalu didukung dan banyak yang mensupport nya beda dengan nya.

Reyna pun mulai berkaca-kaca, karena ia ingat dengan perkataan temannya tersebut sebenarnya sakit sih tapi yasudahlah, tak lama kemudian mama Reyna mengetuk pintu kamar Reyna untuk memastikan apa putrinya sudah pulang, karena selama dia pulang sekolah tidak ada jawaban apapun dari putrinya. Dan ia pun langsung menghapus air matanya tersebut agar mama nya tersebut tidak curiga kepada nya.

"Reyna," panggil Mama Aura sambil mengetuk pintu.

"Eh iya Ma, Reyna udah pulang tadi," jawab Reyna sambil membuka pintu kamar nya.

"Kok tadi ga kedengaran salamnya?" tanya Mama Reyna bingung. Ya, ketika Reyna sudah pulang ke rumah nya dan mengucap salam, namun tidak ada yang menyahut.

"Tadi aku ucap salam kok Ma, cuma Mama nya aja yang ga ngedenger," jelas Reyna.

"Ouh, yaudah cepat ganti pakaiannya, abis itu makan," titah Mama Aura.

"Iya Ma, nanti aku nyusul," balas Reyna.

"Yasudah."

Sesudah selesai makan Reyna pun masuk kembali ke kamar untuk belajar agar dia bisa meyakini bahwa dia bisa seperti Icha, sebenarnya ia capek jika ia direndahkan seperti itu, dan ia pun memulai berusaha belajar dengan giat untuk membuktikan jika ia bisa!

"Oke gue akan berusaha belajar yang giat, biar gue bisa buktiin kalo gue juga bisa!" monolognya dengan semangat.

Setelah selesai belajar ia pun membuka sebuah ponselnya, dan membuka sebuah aplikasi Instagram yang di mana dia membuka insta story milik temannya yaitu Vita.

"Lah ini kan Vita, Kyara, sama Icha dia lagi di mana ya? Kok ga ngajak gue?!" gerutu nya.

Tapi setelah itu ia kembali menutup kembali ponsel yang ada ditangannya itu.

"Anjir gue kagak di ajak, wah parah tuh anak!" gerutu Reyna.

Dan setelah itu Reyna keluar untuk membeli sesuatu yang ia butuhkan saat ini. Dan ia pun berpamitan pada mama nya untuk pergi kesebuah toko untuk membeli sesuatu.

"Mama, Reyna pergi keluar bentar yah, mau beli sesuatu," ucap Reyna sambil izin pamit.

"Iya nak, kamu mau beli apa?" tanya Mama Aura.

"eumm... ada deh, yaudah deh Ma aku pergi dulu, assalamu'alaikum," ujar Reyna sambil berpamitan.

"Wa'alaikumussalam, hati-hati di jalan nak."

Sesampainya disebuah toko dia membeli sebuah Novel favorit nya yang ia inginkan selama ini.

"Nah ini dia, novel yang gue cari." katanya dengan antusias dan ia pun langsung mengambil buku novel itu dan langsung pergi menuju tempat kasir tersebut.

Dan tak sengaja Reyna yang sedang berjalan menuju meja kasir ia tak sengaja menabrak seorang laki-laki yang sedang membeli sesuatu di toko tersebut, setelah Reyna melihat laki-laki itu seketika Reyna Reyna menganga tak percaya karena ia bertemu laki-laki tampan, seperti nya Reyna langsung jatuh cinta pada laki-laki tersebut.

"aduuh," lirih Reyna.

"eh maaf ya mbak, maaf, saya gak sengaja," ujar laki-laki itu tapi Reyna tidak merespon nya karena sedari tadi ia ternganga ketika melihat wajah laki-laki tersebut. Dan pria tersebut melambaikan tangannya didepan wajah Reyna.

"Eee mbak,"

"Eh i-iya gapapa, ini juga salah gue jalan ga hati-hati," ucap Reyna dengan gugup.

"eh kenalin, gue Putra," ucap pria itu sambil mengulurkan tangannya.

"I-iya eumm, gue Reyna," balas Reyna sambil jabat tangan dengan pria itu.

"Ya Allah demi apa, jodoh saya cakep banget." batin Reyna dengan terbengong.q

"Hei, hallo," kata pria itu sambil melambaikan tangan didepan wajah Reyna.

"Eh i-iya, hhe maaf," Reyna terkekeh sambil tersipu malu.

"Oyah, batheway lo beli apa?" tanya pria tersebut.

"Oh eeee ini, gue beli novel favorit gue, yang dulu gue idam-idamkan," jawab Reyna dengan terkekeh kecil.

"Oh yaudah, gue ke tempat kasir dulu," ucap Putra sambil menunjuk tempat kasir.

"Eumm i-iya." jawab Reyna sembari mengangguk pelan.

Setelah Reyna selesai membayar barang yang ia beli ia pun langsung menuju pulang kerumah dengan menggunakan sepeda nya. Setibanya di rumah Reyna pun masuk ke kamar untuk istirahat, tetapi dia masih kepikiran kejadian yang tadi yang bertemu seorang pria karena baru kali ini dia melihat pria itu.

"Ya Allah, siapakah pangeran tadi?" monolognya sambil tersenyum kuda membayangkan pria itu.

"Gue baru pertama kali liat dia, dia sekolah di mana ya?" gumamnya sambil bertanya pada diri sendiri.

•••

Dipagi yang cerah ini Reyna seperti biasa untuk berangkat ke sekolah dengan sepedanya, karena ayahnya masih bekerja diluar kota entah kapan ayahnya pulang dari luar kota tersebut dan berkumpul lagi dengan keluarga nya, karena sudah cukup lumayan lama Ayah nya pergi bekerja ke luar kota untuk melanjutkan bisnisnya.

"Ma, Reyna pamit sekolah dulu yah, assalamu'alaikum," ucap Reyna sambil mencium tangan Mama Aura.

"Iya nak, wa'alaikumussalam, hati-hati." balas Mama Aura.

Reyna mengangguk.

Sesampainya disekolah Reyna sedang memparkirkan sepeda nya di tempat parkiran sekolah, dan dia pun kaget mendengar klakson mobil yang sedang ingin parkir, tapi dia merasa aneh karena dia baru pertama kali melihat mobil ini parkir, sebelumnya belum pernah melihat mobil tersebut.

Tit.. tit.. tit

"Astaghfirullah tuh mobil ngagetin aja! eh bentar-bentar itu mobil siapa? Kok gue baru liat?" monolognya sambil menyipitkan matanya.

Dan pemilik dari mobil itu pun keluar
Reyna pun kaget karena pemilik mobil itu adalah pria yang kemarin tidak sengaja tertabrak olehnya, yaa itu adalah Putra Alexandra dia pindahan dari Eropa dan dia pindah dari Eropa ke Indonesia, karena ayah nya sudah pindah bekerja ke Indonesia jadi keluarga nya memutuskan menyekolahkan Putra di SMA Taruna Bangsa ini. Dan Putra melihat Reyna yang sedang memarkirkan sepeda nya tempat parkiran sekolah tersebut ia ingin bertanya pada Reyna dimana ruang guru tersebut.

"Eh, lu yang kemarin ketemu di toko buku itu kan?" kata Putra menebak.

"Iya," balasnya.

"ternyata lu sekolah di sini? Salken yah semoga bisa berteman baik," ucapnya sambil tersenyum.

"Iya, hehe," balas Reyna sambil tersenyum kepada Putra.

"Oyah gue mau nanya, ruang guru disebelah mana ya?" tanya Putra.

"Itu, di depan ruangannya," balas Reyna sambil menunjuk ruangan tersebut.

"Oh yaudah, thanks ya, gue pergi dulu," ujar Putra sambil pamit.

Reyna mengangguk sambil tersenyum. "iya, sama-sama,"

•••

HAI GUYS GIMANA UNTUK PART KALI INI? SEMOGA SUKA YA!!

TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA CERITA INI^ ^

JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE NYA BIAR SEMANGAT UPDATE NYA!!

JIKA ADA KESALAHAN DALAM PENULISAN NYA BOLEH KALIAN KOMEN.

SEE U SEMUA...

ABOUT REYNA [SELESAI✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang