Adza yang sedaritadi melamun didepan koridor sekolah membuat Reyna ingin mengejutkan nya, ia pun berjalan perlahan agar tidak Adza tidak menyadari jika Reyna ingin mengejutkan nya.
"Ngapain? Mau ngagetin gue?" sahut Adza yang menyadari Reyna, jika Reyna ingin mengejutkan dirinya.
"Iiih, kenapa harus nyadar sih!" gerutu Reyna dengan merengek.
"Hahaha," Adza tertawa kecil.
"Nyebelin lo!" gerutu Reyna sembari memanyunkan bibirnya dan bersedekap dada.
"Udah. lo gak usah ngambek gitu," sahut Adza sembari memeluk Reyna yang sedang bersedekap dada.
"Iih Adza! Ketek lo bau menyan!" caci Reyna dengan sedikit kesal.
"Idih, mana ada ketek gue bau jigong menyan ngadi-ngadi lo. Nih, nih, cium nih!" Adza pun memberikan ketiak nya itu kepada Reyna membuat Reyna merasakan tidak nyaman karena Adza mencium ketiak Adza itu.
"Adza! Iiih gue getok juga lo yah!"
"Dasar ratu jigong!" ejek Adza dengan enteng.
"Heh! Gue cantik gini dibilang ratu jigong! Ngajak ribut loh?" sontak Reyna tak terima.
"Hayuk, bye on," sahut Adza dengan enteng.
"Ayo, siapa takut!" jawab Reyna menantang.
"Tapi sini dulu, deketan dulu," ucap Adza.
"Idih, mau apa lo? Modus ya lo!" sahut Reyna sinis.
"Udah sini dulu," Reyna pun mendekat ke arah wajah Adza. Ketika Reyna sudah dekat ke arah wajah Adza tiba-tiba...
Cup...
Adza mencium kening Reyna dengan sengaja, Reyna pun melotot ketika Adza tiba-tiba modus pada nya dengan mencium keningnya.
"ADZA!" Adza pun langsung bergegas berlari menghindari Reyna, Adza ternyata bisa modus juga ya.
"GAK KENA, GAK KENA, WLEE" ejek Adza yang kini tengah berlari menghindari kejaran Reyna.
"ADZA! SINI LO! KENING GUE TERNODAI GARA-GARA LO!" teriak Reyna dengan perasaan emosi sembari mengejar Adza.
Semua orang-orang yang melihat mereka saling berlari-larian, mereka berpikir mereka seperti anak kecil yang bermain lari-larian, mereka menjadi pusat perhatian.
"Rey, udah Rey, gue capek," ucap Adza dengan ngos-ngosan karena kelelahan dikejar oleh Reyna.
"Haduh, capek juga ngejar lo Za," sahut Reyna dengan nada ngos-ngosan.
"Lebih baik ngejar Putra, atau ngejar gue?" tanya Adza ngasal.
"Apaan sih loh, bikin mood gue berubah aja!" ucap Reyna dengan sinis.
"Ya tinggal jawab, gak usah sinis gitu," sahut Adza.
"Mending gue ngejar soang, yang udah pasti dikejar balik!"
Kring...
"Sialan! udah bel aja," gerutu Reyna.
"Udah yuk, masuk ke kelas." ajak Adza.
Mereka pun memasuki kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
Pulang sekolah pun tiba, Reyna sedari tadi menunggu Adza untuk pulang sekolah bareng, Adza sedari tadi tak kunjung keluar juga dari kelasnya padahal Reyna dan Adza satu kelas, tapi Adza tak kunjung keluar juga.
"Adza ke mana sih?!" gerutu Reyna yang sudah bosan menunggu Adza yang tak kunjung juga keluar dari kelas.
Tak lama kemudian Adza pun keluar juga dari kelasnya, Reyna yang sedari bosan menunggu yang tak kunjung keluar dari kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT REYNA [SELESAI✓]
General Fiction"𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠, 𝐬𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭𝐢𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚𝐢 𝐚𝐩𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚." ~~~ [FOLLOW DULU SEBELUM BACA CERITA INI, TERIMAK...