Aura yang sedari tadi berjalan kesana-kemari diruang tamu,Aura sedang menunggu Reyna yang sedari tadi belum juga tak kunjung pulang ia khawatir jika terjadi apa-apa dengan Reyna, Rezan yang sedari tadi duduk sambil membaca koran Rezan melihat sang istri jalan-jalan tidak jelas sambil memutari ruangan tamu tersebut.
"Ma, Mama ngapain daritadi mundar-mandir ga jelas kek, ga punya tujuan hidup," cibir Rezan.
"Ini Mas, aku lagi nunggu Reyna, kok jam segini belum pulang juga biasanya dia udah daritadi pulang?" ujar Aura dengan perasaan khawatir.
Rezan pun langsung berdiri dari Sofanya tersebut untuk menenangkan sang istri. "Udah, sabar. Bentar lagi pulang kok," dan tak lama kemudian Reyna pun pulang setelah dia mampir dulu.
"Assalamu'alaikum bidadari pulang,"
"Wa'alaikumussalam, nah tuh dia si bocah baru pulang!" celetuk Aura sambil menghampiri Reyna didepan ruang tamu tersebut.
"Jam segini baru pulang astaga, darimana aja kamu Rey, Mama khawatir." ucap Mama Aura dengan nada sedikit tegas.
"Hehe maaf Ma, tadi aku pas pulang nganterin Refa dulu, abis itu disuruh mampir sama Tante Hana," jelas Reyna dengan cengengesan.
"Ya Allah Reyna, kan kamu bisa ngabarin Mama dulu atau Ayah biar Mama sama Ayah kamu ga khawatir!" gerutu Aura.
"I-iya Ma, maaf,"
"Udah-udah, yaudah Reyna kamu ke kamar ganti baju," titah Ayag Rezan.
"Iya Ayah." Reyna pun segera masuk ke kamar untuk mengganti pakaian.
Setelah nya Reyna langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan tangan yang terlentang untuk menenangkan kecapean dan pikiran nya, untuk saat ini Reyna sebenarnya masih memikirkan perkataan Putra tadi siapa orang yang dia sukai sebenarnya selama ini atau Icha orang yang selama ini Putra suka, karena sejak pertama kali Putra menanyakan Icha pada dirinya, dan Putra sangat akrab dengan Icha apa mungkin iya Icha?
Jika memang Icha orang yang dimaksud Putra, apa Reyna akan ikhlas menerima nya karena Icha adalah sahabat nya Reyna, tapi jika mereka sampai mempunyai hubungan Reyna takut jika terjadi sesuatu pada Icha, karena Reyna tahu jika mereka mempunyai hubungan dan jika Zora tau, pasti akan melakukan rencana licik nya untuk menghancurkan hubungan mereka atau menyakiti Icha.
Untuk saat ini Reyna ikhlas jika Putra tidak menerima cintanya karena cinta tidak bisa dipaksakan bukan? Tak lama kemudian ponsel milik Reyna berdering Reyna pun langsung mengangkat teleponnya tersebut.
"Hallo?"
"Hallo Na, oyah na lo lagi ngapain? Lo ada waktu gak buat ketemuan hari ini?"
"Emm gue gak lagi ngapa-ngapain sih, batheway, tumben ngajak ketemuan ada apa?"
"Udah, lo bisa ga ketemuan sama gue hari ini di taman deket halaman rumah lo,"
"Eumm bisa sih, tapi gue izin dulu sama orang tua gue,"
"Oke."
Adza memutuskan panggilan.
"Tumben Adza ngajak gue ketemuan?" ujarnya sambil mengernyitkan keningnya.
Reyna pun segera mengganti pakaiannya tersebut karena ia ada janji pada Adza tapi sebelumnya ia ijin terlebih dahulu kepada orang tua nya. Setelah Reyna selesai mengganti pakaiannya Reyna langsung keluar dari kamarnya dan menemui orang tuanya di ruang tamu tersebut.
"Ma, Ayah Reyna pergi ke luar sebentar ya mah ada janji sama temen sebentar doang kok," izin nya.
"Keluar mana sayang?" tanya Ayah Rezan sambil memegang koran tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT REYNA [SELESAI✓]
Ficção Geral"𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠, 𝐬𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭𝐢𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚𝐢 𝐚𝐩𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚." ~~~ [FOLLOW DULU SEBELUM BACA CERITA INI, TERIMAK...