Dipagi hari Reyna yang masih tertidur pulas dengan kasur nya yang empuk itu pun terbangun karena kedatangan mama nya yang membangunkan nya untuk pergi sekolah, disini ayah nya Reyna sedang keluar kota untuk melanjutkan bisnis nya disana. Reyna yang sedang tertidur pun terganggu oleh mama nya karena mama nya membangunkan nya dengan terus-terus sedikit meneriakinya."Astaghfirullah masih tidur kamu nak, ayo buru bangun udah jam berapa sekarang?!" sarkas Mama Aura sambil membangun kan Reyna.
"Eungh..." lirih Reyna sambil mengeluliatkan tubuhnya itu.
"Ayo bangun buru, liat udah jam berapa tuh?" ujar Aura—Mama Reyna.
"Aaaaaaa Reyna telat!" ucap Reyna sambil teriak.
"Berisik Reyna, mama bilang apa buru bangun daritadi ngorok mulu perasaan, udah Sono mandi keburu telat nanti!" titah Mama Aura.
"Iya Ma, ini juga Reyna mau mandi," Reyna bangun dari tempat tidur nya.
"Yaudah sono, Mama kedapur dulu nanti Mama tunggu diruang makan," ujar Mama Aura.
"Iya, Ma,"
Reyna pun berjalan untuk mengambil handuk nya menuju kamar mandi dengan sangat lemas karena ia masih mengantuk. Setelah Reyna sudah siap dengan seragam nya ia pun langsung menuju ruang makan untuk sarapan pagi sebelum berangkat sekolah.
Setelah Reyna selesai sarapan saatnya Reyna berangkat sekolah karena Reyna sudah telat untuk kesekolah.
"Ma aku pamit berangkat sekolah dulu ya Ma," pamit Reyna sambil mencium tangan Mama Aura.
"Iya nak hati-hati, belajar yang bener," ucap Aura pada Reyna
"Iya Ma, yaudah Reyna pamit berangkat sekolah dulu ya Ma, assalamu'alaikum," pamit Reyna.
"Wa'alaikumussalam." balas Mama Aura.
Setelah sampai disekolah ia pun langsung memasuki kelas ia dan ia pun duduk di bangku nya dan langsung menaruh tas nya setelah itu ia pun membuka ponselnya dan mengscrool media sosialnya, dan tak lama kemudian teman nya yang melihat Reyna yang baru saja sampai di sekolah, mereka pun segera menghampiri nya karena mereka sedang keluar sebentar ketika mereka sudah ada disekolah tersebut.
"Haii, Reyna!" sapa Vita.
"Eh, hai," balas Reyna
"Oyah Rey, kok tumben jam segini lo baru dateng, biasanya lu subuh-subuh juga dah ada disekolah," cibir Vita.
"Haha gak subuh-subuh juga kali, biasa gue telat bangun tadi," jawab Reyna terkekeh pelan.
"Rey lu tau ga? Nanti disekolah ini bakal ada lomba olimpiade matematika tingkat nasional loh!" seru Kyara.
"Oyah, kok gue ga tau, batheway kapan lomba nya?" tanya Reyna.
"Eumm... ga tau juga sih, tapi gue yakin si Icha dipilih dalam lomba itu, secarakan dia kan pinter iya gak?" ujar Kyara dengan yakin.
"Gue ga tau juga, kalo gue dipilih dalam lomba itu," sambung Icha.
"Pasti lo dipilih sih, menurut gue secarakan lo siswa terbaik di kelas ini." ujar Vita sambil memuji.
Disisi lain Reyna yang mendengar itu hanya terdiam sambil tersenyum ia merasakan jika ia menjadi Icha yang sering-sering dipuji karena kepintaran nya tapi tidak dengan dia, ia merasa jika ia bodoh tidak seperti Icha yang pintar ia juga ingin seperti Icha yang selalu dipuji-puji oleh temannya karena kepintaran nya, tapi ia sadar jika ia bukan Icha yang memiliki kepintaran untuk membuat para semua siswa-siswi disekolah tersebut kagum padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT REYNA [SELESAI✓]
Tiểu Thuyết Chung"𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠, 𝐬𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭𝐢𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚𝐢 𝐚𝐩𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚." ~~~ [FOLLOW DULU SEBELUM BACA CERITA INI, TERIMAK...