Setelah nya Reyna pun mengetuk pintu ruangan tersebut.
Tok...tok..tok
"Masuk," suruh laki-laki tersebut yang ada didalam ruangan membuat Reyna berpikir, seperti kenal dengan suara laki-laki tersebut tapi ia tidak memikirkan it,u ia pun langsung membuka pintu ruangan tersebut.
Setelah Reyna membuka pintu tersebut laki-laki yang yang melihat itu sontak kaget ketika melihat Reyna memasuki ruangan tersebut, dan Reyna yang melihat itu pun sama-sama tersontak kaget, karena ia baru tahu jika Adza temannya itu adalah anak dari direktur perusahaan ini.
"Hah? lo?!" sontak kaget mereka berdua.
"Lo ngapain di sini?" tanya Adza dengan bingung.
"Ya gue ke sini disuruh kerja sama Pak Twisnu, yang punya perusahaan ini buat gantiin almarhum Ayah gue, lo di sini ngapain? ujar Reyna sembari nanya balik.
"Gue di sini disuruh bantu-bantu kerjaan Papi gue," dan Reyna yang mendengar perkataan Adza ia pun sedikit melotot.
"J-jadi, lo anaknya pak Twisnu?" Adza pun memingkam mulutnya dan mengangguk.
"Iya," seketika Reyna menutup mulutnya dengan kedua tangannya sembari sedikit melotot. "waduh gawat... gimana kalo Adza ngadu soal gue yang sering bikin rusuh sama nih anak, mana dia anak Pak Direktur lagi." batinnya dengan wajah sedikit panik membuat Adza bingung ada apa dengan Reyna?
"Reyna, lo kenapa?" tanya Adza bingung.
"Eh eee n-nggak kok," sahutnya dengan sedikit gugup.
"Yaudah sekarang lo bantuin gue, buat isi berkas-berkas ini, nanti gue ajarin caranya," ujar Adza membuat Reyna berdiam diri di tempat tersebut membuat Adza bingung.
"Heh lo kenapa berdiri terus, sini lo duduk," Reyna menunjuk pada diri sendiri. "Gue?"
"Ck! Iya lo duduk di sini," Adza pun berjalan menghampiri Reyna dan mendorong tubuh Reyna dari belakang untuk menyuruh nya duduk di kursi tersebut yang sudah disediakan.
"Nah sekarang lo isi berkas-berkas nya, contohnya ada di situ, lo tinggal ngikutin aja." jelas Adza yang sedang mengajari Reyna di belakang tubuh Reyna yang sedang duduk dikursi tersebut.
"Adza," ucap Reyna.
"Hmm,"
"Lo emang gak pulang dulu ke rumah?" tanya Reyna.
"Ngga, gue habis nganterin lo, gue langsung ke sini," jelas Adza.
Reyna hanya membulatkan mulut nya.
Dan tanpa disengaja sekretaris yang tidak sengaja melihat Reyna dan Adza ia mengintip mereka yang sedang bekerja dibalik jendela tersebut, sekretaris yang melihat itu sontak kesal karena ia melihat anak dari Pak Direktur tersebut dekat dengan perempuan lain, karena sekretaris tersebut sepertinya menyukai Adza sejak pertama kali bertemu tadi.
"Cewek itu siapa? bisa-bisanya mereka dekat banget." batinnya dengan perasaan kesal. Dan seketika sekretaris berjalan tidak sengaja ia menabrak obe yang sedang membawa minuman tersebut dan membuat baju sekretaris tersebut basah karena tumpahan air minuman tersebut.
"Aduh," ucap sekretaris dengan sedikit kesal sembari membersihkan pakaian nya yang terkena noda minuman tersebut.
"Maaf Mbak, saya gak sengaja," ucap obe tersebut dengan merasa bersalah sembari menunduk.
"Heh! Mangkanya kalo jalan tuh liat-liat, liat nih baju saya jadi kotor kena noda!" sentak sekretaris tersebut dengan merasa kesal.
"Maaf Mbak, maaf." ucapnya sekali lagi dengan merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT REYNA [SELESAI✓]
General Fiction"𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠, 𝐬𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭𝐢𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚𝐢 𝐚𝐩𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚." ~~~ [FOLLOW DULU SEBELUM BACA CERITA INI, TERIMAK...