Reyna yang sedari tadi mencari Putra kesana kemari dihalaman sekolah dia tidak menemukan nya, tak lama kemudian Reyna menemukan Putra dikoridor sekolah dia pun langsung menghampiri nya dan memanggilnya.
"Putra," Putra pun langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut.
"Ada apa Rey?" sahut Putra.
"Gue daritadi nyariin lo, ternyata lo di sini," ujar Reyna.
"Ada apa nyariin gue? Hak biasa nya," tanya Putra.
"eumm Putra, gue mau ngomong sesuatu sama lo," seketika Putra mengernyitkan dahinya.
"Mau ngomong apa Rey?" tanya Putra penasaran.
"G-g-gue..." ucap Reyna dengan gugup.
"Hmm, kenapa Rey?" tanya Putra makin penasaran.
"G-gue... gue suka sama lo Tra," Dan seketika Putra terdiam ketika Reyna mengungkapkan perasaan kepadanya.
"A-apa?! lo suka sama gue?" Reyna mengangguk tersenyum. "i-iya Tra, jadi lo mau jadi pacar gue?" Putra tidak habis pikir dengan Reyna ada apa sebenarnya kenapa ia tiba-tiba saja mengungkapkan perasaan kepadanya.
"Maaf Rey gue ga bisa nerima lo, soalnya gue lagi suka sama seseorang tapi bukan lo, jadi tolong maafin gue ya Rey gue ga bisa nerima lo, sekali lagi gue minta maaf," imbuhnya dengan perasaan tidak enak hati.
Jleb... hati Reyna seketika hancur ketika mendengar Putra menolaknya.
"Iya Putra gapapa kok, yang penting gue udah ngungkapin perasaan ini ke lo biar gue ga berharap lebih lagi ke lo," ujar Reyna sambil tersenyum palsu.
"Iya Rey, maaf yah sekali lagi gue gak bisa nerima cinta lo buat gue," katanya dengan rasa bersalah.
"Iya Tra sans aja, tapi kita masih jadi temankan?" tanyanya.
Putra mengangguk tersenyum.
Disisi lain Adza yang melihat itu pun dia hanya bisa tersenyum tipis ketika ia melihat dan mendengar Reyna mengungkapkan perasaan nya pada Putra, tapi disisi lain juga Adza yang mendengar Putra menolak nya sungguh dia tidak tega pada Reyna, mungkin ia pikir perasaan Reyna sangat hancur ketika orang yang dia cintai menolak nya, sama halnya seperti Adza ia pun hancur ketika Reyna mengungkapkan perasaannya pada orang yang dia cintai nya.
Adza tak berpikir lama ia pun pergi dari tempat tersebut menuju lapangan untuk refreshing sebelum masuk kelas, ia berjalan sambil melamun dan seketika Reyna yang tadi berada dikoridor kini ada dia dibelakang Adza, Adza yang sedari tadi berjalan sambil melamun ada sebuah bola basket melayang menuju Adza, Reyna yang melihat itu dia pun langsung mendorong Adza.
"ADZA AWAS!" terika Reyna dan langsung mendorong nya dan pas bola tersebut mengenai kepala Reyna. Adza yang melihat itu kaget karena tiba-tiba mendorong nya dan Reyna pingsan atas kejadian tersebut.
"Reyna!" ujar Adza sambil menepuk pipi mulus Reyna. "Heh kalo main bola tuh hati-hati!" sentak Adza dan langsung membawa Reyna keruang UKS.
Lalu tak lama Reyna diobati, tiba-tiba ia meringis kesakitan di kepalanya.
"Aww..." Reyna meringis kesakitan sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.
"Reyna, lo gapapa?" tanya Adza khawatir.
"Iya Za, gue gapapa kok,"
"Maafin gue yah, karena gue lo yang kena bola basket itu," ujar Adza tidak enak hati.
"Iya Za gapapa, lagian lo ngelamun mikirin apa sih?" tanya Reyna penasaran.
"G-gue, ga mikirin apa-apa gue, tadi ga fokus aja sama diri sendiri sampe-sampe, gue ga tau kalo ada bola basket yang ngena kepala gue, dan akhirnya lo yang kena." terang Adza sambil mengelak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT REYNA [SELESAI✓]
General Fiction"𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠, 𝐬𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭𝐢𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚𝐢 𝐚𝐩𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚." ~~~ [FOLLOW DULU SEBELUM BACA CERITA INI, TERIMAK...