36. | ABOUT REYNA

45 29 50
                                    

Pagi pun tiba, Adza yang sudah bersiap-siap untuk pergi sekolah bersama dengan Reyna karena ia akan menjemput Reyna, ia pun sarapan terlebih dahulu diruang makan bersama keluarga, kebetulan keluarga nya sudah berkumpul di ruang makan tersebut, Adza pun menyapa orang tua nya itu yang sudah berkumpul berkumpul diruang makan sembari membawa tas gendong nya ala anak gunung dengan seragam layaknya badboy.

"Pagi Mi, pagi Pi," sapa Adza menuju ruang makan tersebut.

"Pagi sayang," balas Riana yang sedang duduk mempersiapkan sarapan pagi untuk keluarga nya.

"Pagi Nak," balas Twisnu.

"Adza jangan lupa habis pulang sekolah kamu langsung ke kantor Papi buat ngerjain tugas kerjaan Papi dikantor nanti, kamu bawa bekal buat makan dikantor, terus nanti kamu ajarin anak nya almarhum teman Papi buat bekerja diperusahaan papi," ujar Twisnu mengingat kan Putra nya itu.

"Hah? apa Pi?" Sontaknya dengan sedikit kaget.

"Iya, kemarin Papi kerumahnya almarhum teman Papi yang baru aja meninggal, dan papyi memutuskan Putrinya untuk menggantikan posisi almarhum Ayah nya bekerja diperusahaan Papi sama kamu," Adza yang mendengar itu pun seketika berpikir, "Teman Papi gue kemarin meninggal? Kok samaan sama Ayah nya Reyna?" batin Adza sembari memegang sendok yang ada ditangannya.

"Adza, kok bengong? Kenapa?" Tanya Twisnu bingung.

"Eh n-nggak, kok Pi," ujar Adza dengan gugup.

"Yasudah kamu cepat sarapan nya, habis itu kamu berangkat sekolah,"

"Iya Pi."

Setelah selesai sarapan Adza langsung berpamitan kepada mami nya untuk sekolah, ia berangkat sekolah dengan menggunakan motor setiap hari karena ia sudah janji jika ia akan menjemput Reyna sekolah setiap hari.

"Mami, Adza berangkat sekolah ya Mi," pamitnya sembari mencium tangan Riana.

"Iya Nak, hati-hati,"

"Adza ayo berangkat," ujar Twisnu untuk mengajak berangkat bersama.

"Eee ngga Pi, Adza mau berangkat sendiri aja, bawa motor," jawab Adza.

"Oh yasudah kalo gitu, hati-hati ya," ujar Twisnu sembari mengulurkan tangannya pada Adza.

"Iya Pi,"

Adza pun langsung menuju kendaraan motor nya, dan ia pun memakai jaket hitam nya dan memakai helm dikepalanya, ia pun langsung memakirkan motor nya tersebut ia pun langsung bergegas mengendarai motornya untuk berangkat sekolah sembari menjemput Reyna, Twisnu dan Riana pun yang melihat Adza yang sudah berangkat untuk sekolah ia berpikir, kini Putra nya sudah beranjak dewasa mereka berpikir sudah saat nya jika lulus nanti Adza menemukan wanita yang cocok bagi dirinya.

"Yaudah Papi, pamit kerja dulu ya Mi," Riana mencium tangan Twisnu.

"Iya Pi, hati-hati." Twisnu pun berjalan menuju mobilnya dan membuka pintu mobil tersebut dengan membawa tas kantor nya.

Reyna yang sedari tadi menunggu Adza kian kini belum juga sampai untuk menjemput nya karena ia akan menjemput nya, Reyna untuk saat ini wajah nya sudah tidak lesu lagi ia kembali ceria seperti dulu karena ia tidak mungkin akan terus seperti orang yang tidak mempunyai tujuan hidup, ia pun sudah mengikhlaskan kepergian ayahnya. Tak lama kemudian Adza pun datang dengan motor sport nya dengan jaket hitam dan helm hitam nya yang ia pakai, untuk saat ini Reyna sama hal nya seperti Adza ia menggunakan jaket hitam untuk berangkat sekolah layaknya seperti seorang couplegoals geng motor.

Aura yang melihat itu Aura sedikit menganga dengan Putri dan teman laki-laki nya yaitu Adza, mereka sama-sama menggunakan jaket hitam ia pikir mereka 'ingin sekolah atau balap motor' Aura pun menggeleng kepalanya dan langsung menghampiri mereka yang ada di depan rumah nya.

ABOUT REYNA [SELESAI✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang