Refa akhirnya pergi meninggalkan orang tua nya itu karena Refa benar-benar diusir oleh Ayah nya. Dia tidak tau lagi mau pergi kemana untuk saat ini dia sangat bingung untuk malam ini. Disisi lain Reyna yang melihat Refa yang berjalan dengan wajah yang sedih ia pun menghampiri nya. Refa malam ini hati-hati nya benar-benar rapuh karena sikap Ayah kepadanya sudah kelewat batas, dan akhirnya Ayah nya memutuskan mengusir Refa dari rumah tersebut.
Refa sebenarnya tidak tahu harus pergi kemana sekarang ia pun terus berjalan dimalam hari dengan tongkat yang ia pakai, Refa tidak menyangka jika Ayah nya akan nekad mengusir dari rumah nya, untuk saat ini Refa bingung ia harus pergi kemana dengan kondisi seperti ini.
"Refa, lo mau kemana malam-malam begini?" tanya Reyna bingung.
"Aku diusir, sama Ayah aku Rey," jawab Refa to the point.
"Apa? Diusir?" kaget Reyna.
Refa mengangguk. "iya Rey, dan sekarang aku ga tau harus tinggal di mana?"
"Astaghfirullah tega banget Ayah lo Fa, yaudah lo ikut sama gue dulu yuk, kita ke rumah," ajak Reyna.
"Tapi, aku ga mau repotin kamu Rey," kata Refa dengan tidak enak hati.
"Ngga kok, sama sekali ngga ngerepotin. Hayuk, udah malam ini ga baik kita lama-lama di luar," ucap Reyna sambil mengajak Refa dan membantu Refa berjalan menuju rumahnya.
Sesampainya di rumah...
"Assalamu'alaikum," salam Reyna.
"Wa'alaikumussalam," jawab Aura.
"Ma kenalin ini Refa, tetangga baru kita yang pernah aku ceritain waktu itu," ujar Reyna.
"Ooh ini yang namanya Refa, hai cantik," ucap Mama Aura dengan lemah lembut.
"Haii Tante," jawab Refa tersenyum lembut.
"Ma, Refa boleh tinggal di sini ngga? Refa diusir sama Ayah nya Ma," jelas Reyna.
"Astaghfirullah Ayah kamu tega sekali ngusir kamu? Mama izinin Refa buat tinggal di sini sama kita," ujar Mama Aura dengan lemah lembut.
Tak lama kemudian Rezan pun menuruni tangga untuk menuju arah sumber suara itu.
"Siapa Ma?" ucap Rezan penasaran.
"Ini Yah namanya Refa, dia tetangga baru yang pernah diceritain sama Reyna waktu itu," sahut Aura.
"Ooh Refa,"
Refa tersenyum mengangguk.
"Ayah boleh yah Refa tinggal di sini, dia diusir sama Ayah nya," mohon Reyna.
"Iya boleh nak, Refa boleh tinggal disini sama kita,"
"Aaaa makasih Ayah," Seru Reyna.
"Yasudah kalian masuk ke kamar gih bersih-bersih, habis itu kalian makan yah," ucap Mama Aura.
"Iya Ma, Ayo Fa." jawab Reyna sambil mengajak Refa berjalan menuju kamarnya.
Setelah mereka selesai bersih-bersih mereka langsung menuju ruang makan untuk menikmati makan malam, Refa benar-benar tidak menyangka jika keluarga Reyna akan memperlakukan ia sebagai keluarga nya sendiri, sebenarnya ia malu jika ia menumpang tinggal bersama mereka karena mereka baru mengenali Refa selama ini.
Reyna dan Refa pun langsung menuju meja makan untuk makan malam bersama keluarga Reyna, Refa tidak tahu lagi jika bukan karena keluarga Reyna Refa akan tinggal di mana, sebenarnya ia sangat rindu dengan keharmonisan keluarga nya sebelum ia mengalami kelumpuhan seperti sekarang ini, Refa ingin sekali kembali seperti dulu lagi yang mempunyai keluarga harmonis tapi tidak dengan sekarang, sikap Ayah nya memang sudah kelewat batas dengan perlakuan ayah Refa kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT REYNA [SELESAI✓]
Narrativa generale"𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠, 𝐬𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭𝐢𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚𝐢 𝐚𝐩𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚." ~~~ [FOLLOW DULU SEBELUM BACA CERITA INI, TERIMAK...