Sesampainya dirumah Reyna langsung mengganti pakaiannya. Setelah selesai, Reyna langsung duduk dikasur empuknya, dan berpikir akan tadi disekolah, sebenarnya ia tidak menyangka, jika laki-laki yang ia temui ditoko tersebut, ia juga ternyata sekolah di sekolah yang sama. Ia pun tersenyum sendiri ketika memikirkan laki-laki tersebut sepertinya Reyna benar-benar suka padanya sekali lagi ia tidak menyangka akan hal ini terjadi.
"What demi apa?! ternyata dia sekolah di SMA Taruna Bangsa dong!" monolognya dengan perasaan senang.
"AAAAAAAAAAAAAA!" teriak Reyna sambil meloncat dikasur nya sembari tersenyum senang seperti orang gila.
Dan Aura atau mama nya Reyna itu yang sedang memasak di dapur, ia pun terkejut karena mendengar jeritan putri nya itu di kamar, ia pun langsung mengecek keadaan putrinya di kamar. Ada apa sebenarnya kenapa ia teriak-teriak seperti itu?
"Reyna, kamu kenapa teriak-teriak di kamar, ada apa?" ucap Mama Aura sedikit panik dibalik pintu kamar Reyna sambil mengetuk pintu tersebut.
Reyna pun mendengar suara mama nya itu, ia pun berhenti meloncat-loncat dan langsung membukakan pintu kamarnya.
"N-ngga ada apa-apa kok Ma, ini tadi cuma ada kecoa lewat cuma, sekarang udah ga ada kok Ma kecoa nya hehe," sahut Reyna sambil terkekeh kecil.
"Oh, Mama kira ada apa, yasudah buru ke ruang makan, Mama tunggu yah," titah Mama Aura sambil menuju dapur untuk melanjutkan memasak nya.
"Iya Ma, nanti Reyna kesana." balasnya. Reyna pun langsung menutup kembali pintu kamarnya dengan perlahan dan setelah itu ia berteriak tanpa suara.
Malam pun tiba, Reyna sedari tadi melamun memikirkan pria itu, apakah dia menyukai pria itu pada saat pandangan pertama?
Lalu Reyna pun membuka ponselnya nya itu, dan membuka aplikasi Instagram nya dan berniat untuk dm Putra kebetulan, tadi dia dapet username Instagram nya dari dia sendiri.
Putraalxndra
|Haii Putra, ini gue Reyna, sorry gue ganggu
|lo malam-malam
|Eh hai Rey, ngga kok lo ga ganggu, sans aja|Oyah Tra, lo lagi ngapain?
|Gue lagi rebahan, lo sendiri lagi apa?|
|eumm gue lagi duduk|
Dan tak lama kemudian, Aura berjalan menuju kamar Reyna untuk memastikan Reyna sudah tidur atau belum.
Tok...tok...tok
Reyna yang mendengar itu pun segera bangun dari tempat duduk nya, dan langsung membuka kan pintu kamar nya.
"Reyna kok kamu belum tidur? Udah jam berapa ini?" Peringat Mama Aura.
"Hehe iya Ma, nanti juga Reyna tidur kok," jawabnya.
"Hmm... yaudah, buru tidur jangan begadang,"
"Iya Ma,"
Reyna pun kembali membuka ponselnya sambil berbaring diatas kasur nya yang empuk.
|Oyah Tra gue off yah gur disuruh tidur sama mama maaf ganggu hehe|
|Oh, iya Rey|
Read
Reyna pun langsung menutup ponselnya untuk dan menaruhnya diatas meja, lalu ia menyelimutkan badannya dengan selimut, sebelumnya ia sebelum tidur ia sedang tersenyum sendiri sambil berbaring dan menatap langit-langit diatas, seperti nya ia sangat menyukai Putra, apa mungkin ia akan berjuang mendapatkan cintanya Putra atau kebalikannya?
Dipagi yang cerah, Reyna sudah berangkat sekolah pagi sekali hari ini, entahlah kerasukan apa dia.
Disepanjang koridor sekolah Reyna bertemu Putra bersama teman nya ya itu Icha. Reyna penasaran mereka sedang membicarakan apa berdua dikoridor. Lalu ia pun menghampiri mereka, tapi tunggu, Reyna melihat Putra memberikan sesuatu kepada Icha entah apa itu.
"Icha ini gue kasih lo sandwich, ini Bunda gue yang bikinin buat gue, tapi gue kasih aja sandwich ini ke lo, tenang aja gue bawa banyak kok," ujar Putra sambil memberikan sandwich itu kepada Icha.
"Makasih Tra, tapi lo ga usah repot-repot ngasih sandwich ini buat gue, ini kan bekal buat lo dari Bunda lo," sahut Icha sambil menerima Sandwich itu dengan tidak enak hati.
"Gapapa lagian gue ikhlas kok, ngasih sandwich ini buat lo." Kata Putra sambil tersenyum.
Disisi lain Reyna yang melihat itu hanya terdiam memasang wajah datarnya, dia pun tak bertele-tele lalu ia pun pergi ke kelas sambil menahan kesal nya itu yang sejak tadi ia melihat keuwuan Putra dan Icha.
"oke, lo jangan berpikiran negatif dulu ya Rey." monolognya sambil mengeluarkan nafasnya.
Disaat itu Kyara, Vita,dan juga Icha masuk ke kelas sambil membicarakan Putra yang tadi memberikan sandwich kepada Icha. Reyna yang mendengar itu merasa sedikit panas ketika temannya membicarakan hal tersebut baru saja ia berpikir positif padanya tapi malah temannya itu membicarakannya.
Reyna di situ hanya duduk sambil bermain ponselnya, dia tidak bergabung dengan mereka jadi lebih baik ia duduk diam di bangku nya sambil memainkan ponselnya.
"Yang bener, tadi Putra ngasih sandwich ini ke lo?" tanya Kyara dengan sedikit tidak percaya.
Icha mengangguk.
"Wah kek nya Putra sukain deh sama lo, buktinya baru kenal aja dia ngasih sandwich ini ke lo," ujar Vita dengan heboh.
"Ah ga mungkin, bisa jadi dia cuma ngasih sandwich ini doang ke gue, bukan berarti suka sama gue," balas Icha berfikir positif.
"hmm... iya juga sih," sahut Vita. Tapi emang ada benarnya juga, memberikan sesuatu bukan berarti seseorang itu menyukai nya.
"Yaudah lah, yuk duduk." ujar Icha sambil menuju tempat duduk nya.
Dibalik pembicaraan temannya itu Reyna mendengar pembicaraan mereka yang mungkin dia berpikir masa ia Putra menyukai Icha. Tapi ia tidak memikirkan perkataan temannya itu ia hanya berpikir positif. "hmm, apa iya Putra memang menyukai Icha? batinnya.
Bel pun berbunyi semua anak murid SMA Taruna Bangsa pun memasukinya kelas untuk mengikuti kegiatan belajar.
"Selamat pagi anak-anak," sapa Bu Rina sambil memasuki kelas IX II MIPA.
"Selamat pagi Bu," serempak siswa kelas IX II MIPA.
"Anak-anak hari kita pelajaran matematika, silahkan kalian buka buku paketnya hal 45-47 diisi di buku catatan," ucap Bu Rina.
"Baik Bu," serempak siswa kelas IX II MIPA.
•••
HAI PREND GIMANA UNTUK PART KALI INI? SEMOGA SUKA YA!!JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE NYA!!
JIKA ADA KESALAHAN DALAM PENULISAN NYA BOLEH KALIAN KOMEN.
TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA CERITA INI^ ^
SEE U SEMUA SAMPAI BERTEMU DI PART SELANJUTNYA...
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT REYNA [SELESAI✓]
General Fiction"𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠, 𝐬𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭𝐢𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚𝐢 𝐚𝐩𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚." ~~~ [FOLLOW DULU SEBELUM BACA CERITA INI, TERIMAK...