THE FINAL CHAPTER

65 12 44
                                    

"𝐓𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐮 𝐤𝐞𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚𝐚𝐧. 𝐊𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐚𝐡𝐮, 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐠𝐢."

"Terkadang seseorang yang kita cintai, juga kita harus merelakan nya bersama orang lain."

~Adza Aditama Geraldine.

•••

"Kamu yang sabar sayang, ikhlasin Adza di sana," ucap Aura dengan lemah lembut sembari mengusap lembut kepala Reyna yang sedang didalam pelukan nya.

"Sekarang kamu istirahat, kamu pasti capek," Aura melepaskan pelukannya dan mengusap kepala Reyna yang sedang lesu dengan tangisannya.

Aura pun merebahkan tubuh Reyna ke kasur yang empuk dan menyelimuti tubuh Reyna dengan selimut hangat, karena ia tahu jika Reyna sangat kedinginan akibat hujan deras yang mengguyuri tubuh Reyna.

Aura pun langsung keluar dari kamar Reyna, agar Reyna bisa menenangkan perasaan nya untuk saat, biarkan Reyna untuk saat ini menyendiri meratapi kesedihan nya.

Reyna pun yang sedang merebahkan tubuhnya dan memiringkan dengan melihat kearah laci dan ia melihat kotak kecil, ia pun beranjak bangun dan mengambil kotak kecil tersebut dan langsung membuka nya. Dan ternyata isi dari kotak kecil tersebut adalah jepit rambut hadiah kado dari pemberian Adza ketika Reyna berulang tahun.

Detik-detik air mata menetes di pipinya, karena melihat jepit rambut itu membuat Reyna untuk saat ini benar-benar rapuh ketika melihat jepit rambut tersebut dari pemberian Adza.

Ia pun berjalan menuju cermin untuk bercermin memakai jepit rambut tersebut dengan menahan rasa tangisan itu. Ia pun memakai jepit rambut itu dengan sangat cantik. Ketika Reyna menatap wajah dirinya sendiri dicermin ia pun tersenyum lebar dengan tangisannya itu ketika ia memakai jepit rambut yang bermotif bulan.

Dan ketika ia melihat keatas lemari tersebut ia melihat sebuah boneka Matcha masih pemberian hadiah kado dari Adza, ia pun perlahan mengambil boneka tersebut dan membuka plastik bungkusan nya itu dan kembali duduk diatas kasur nya yang empuk.

Reyna menatap boneka tersebut dengan tersenyum dengan air mata yang membasahi pipinya dan berjatuhan diatas boneka tersebut. Ia pun memeluk boneka itu dengan tangisan ia keluarkan, karena ia sangat mengenang kebersamaan nya bersama Adza ketika ia masih ada di sampingnya.

Ketika dihari kepergian ayah nya, Adza yang menenangkan dirinya agar ia tidak terlalu larut dalam kesedihannya, tapi tidak dengan sekarang ia meratapi kesedihan tanpa adanya yang menenangkan dirinya karena penenang dalam hidup nya sudah bersama dengan ayahnya.

Dua laki-laki tersebut kini sudah meninggalkan Reyna sendiri diatas kesedihan atas kehilangan sosok laki-laki yang hebat bagi dirinya.

Kini sudah tiada lagi yang menjaga dan melindungi dirinya selain Adza, karena cuma Adza sosok laki-laki yang menjadi sumber kebahagiaan dalam hidup nya setelah ayahnya.

Seharusnya ketika sedang berlarut dalam kesedihan, Adza ada disampingnya untuk menenangkan perasaannya, tapi kini Adza sudah meninggalkan kenangan yang manis dalam diri Reyna.

ABOUT REYNA [SELESAI✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang