Setelah Reyna selesai berziarah ke pemakaman ayah nya, ia pun langsung pulang karena waktu nya sudah lumayan sore, jadi ia memutuskan untuk segera pulang kerumahnya.
Setelah sampai di rumah Reyna pun segera masuk ke dalam, untuk segera bersih-bersih untuk mandi dan sholat.
"Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikumussalam, Alhamdulillah Nak udah pulang, yaudah buru kamu mandi habis itu sholat ashar," titah Aura.
"Oke Ma,"
Setelah Reyna selesai sholat, ia pun mengangkat kedua tangan nya dan sedikit menatap ke atas untuk berdoa kepada Allah dengan sangat khusyuk.
"Ya Allah, hamba mohon tolong jaga Ayah di sana, karena hanya engkau yang bisa menjaga Ayah hamba untuk sekarang, hamba hanya bisa menjaga nya lewat doa yang saya sampaikan saat ini, tolong jaga Ayah di sana ya Allah aamiin." doa Reyna dengan khusyuk.
Setelah selesai sholat, Reyna membereskan peralatan sholat nya dan menaruh nya di dalam lemari. Dan ia pun kembali duduk dan menatap mahkota dari kado pemberian Ayah nya itu. Ia terus menatap mahkota tersebut sembari tersenyum manis tiada henti.
Dan membolak-balik mahkota tersebut, lalu ia pun menaruh nya kembali di dalam laci tersebut, kemudian ia pun keluar dari kamarnya untuk menemui mama nya yang sedang ada di dapur.
"Mama," panggil Reyna.
"Iya sayang?" sahut Aura.
"Mama masak apa?" Tanya Reyna.
"Ouh, ini Mama masak sayur lodeh, sama balado kentang," jawab Aura sembari mengaduk sayur lodeh tersebut.
"Aku bantuin ya Ma," ucap Reyna.
"Boleh, kamu potong-potong kentang ya, nih kentangnya," ujar Aura sembari memberikan kentang yang masih utuh.
"Oke,"
Adza yang sedang melamun sembari menahan dagu nya dengan menggunakan tangan nya, Twisnu yang sedang berjalan itu ia melihat Putra nya yang sedang melamun diruang makan dapur, ia pun menghampirinya.
"Adza," panggil Twisnu sambil memegang pundak Adza membuat Adza tersontak kaget.
"Ya Allah Papi ngagetin aja!" gerutunya.
"Hahaha lagian, Papi perhatiin kamu melamun terus, mikirin siapa sih?" tanya Twisnu dengan sedikit penasaran.
"Ng-ngga, mikirin siapa-siapa kok Pi," elak Adza dengan sedikit gugup.
"Cielah, anak Papi boong," ejek Twisnu.
"Iih Papi," disisi lain Twisnu hanya tertawa kecil.
"Oyah Pi, nanti malam aku mau ke cafe, boleh ya?" pinta Adza.
"Boleh, sama siapa?" tanya Twisnu.
"Sama Reyna," jawabnya.
"Ouh sama Reyna, ia Papi izinin. Tapi inget jagain Reyna!" Tegas Twisnu memastikan.
"Iya Pi, tenang aja, itu udah jadi tugas aku buat jagain dia," sahut Adza.
"Good." puji Twisnu
Malam pun tiba, Reyna yang sedang asik membaca novel favorit nya untuk menghilangkan stres nya, tidak lama kemudian ponsel milik Reyna berdering, ia pun langsung bergegas mengangkat telpon tersebut.
"Iya, hallo?"
"Na, kamu siap-siap gih, gue mau ngajak lo diner malam ini."
"Adza, plis gue mager sumpah,"
"Gak ada penolakan!"
"Iiih, iya iya."
"Yaudah, sampe bertemu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT REYNA [SELESAI✓]
Genel Kurgu"𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠, 𝐬𝐞𝐦𝐞𝐬𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭𝐢𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚𝐢 𝐚𝐩𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚." ~~~ [FOLLOW DULU SEBELUM BACA CERITA INI, TERIMAK...