Chapter 9

2.3K 373 15
                                    

"Bisakah aku berdansa denganmu?" Jungwon membungkuk di hadapan wanita cantik nan anggun yg merupakan omega.

Jungwon juga adalah seorang omega yg membenci jenis kelamin sekundernya. Ia sangat membenci srigala omega yg ada dalam tubuhnya. Ia benci pandangan orang padanya, yg lemah dan rapuh. Trauma masa kecilnya membuat ia meniru para alpha, dari cara berperilaku dan latihan fisik. Ia tak ingin di lecehkan lagi, karena sekarang ia lebih kuat dan bisa memukul beberapa alpha bajingan.

"Duke Jungwon kau disini juga? Senang bertemu denganmu. Tapi aku tidak berdansa dengan omega" ucapnya dengan senyuman, namun cukup mematahkan hati lelaki omega di depanya.

"K-kalau begitu maafkan aku. Aku permisi lady Liana"

"Tentu. Sampai jumpa lagi" ucapnya dengan menurunkan badanya sambil menarik sedikit gaunnya.

Jungwon berbalik dengan raut kecewa. Ia kembali merasa marah pada identitasnya. Kenapa ia harus menjadi seorang omega. Kenapa ia tak menjadi alpha. Bahkan menjadi beta itu lebih baik.

Dugh

Ia mengusap jidatnya yg membentur dagu seseorang ketika berbalik dan mendongak menemukan Jay disana tengah menatapnya.

"Jay? Sejak kapan kau disini?"

Jay tak menjawab ia hanya meraih tangan Jungwon lalu menarik pinggang itu mengajaknya berdansa ke tengah.

"Jay kau harus meminta ijin dahulu sebelum mengajak seseorang berdansa"

"Apa kau akan menolak permintaan seorang pangeran?"

"...Tidak"

"Kalau begitu berdansa lah denganku omega ku" ucapnya dengan nada candaan

Jungwon sempat terkejut tapi melihat ekspresi Jay yg tengah menggodanya ia terkekeh.

"Dengan senang hati alpha ku"  balasnya mengedipkan satu matanya lalu tertawa hingga matanya menyipit bahkan tak melihat ekspresi apa yg di buat oleh pasangan dansanya.

Iramanya sudah mulai melambat dan Jungwon mengganti tanganya memeluk leher Jay.

"Terimakasih" Jungwon menatap Jay dengan senyuman hingga matanya menghilang

"Untuk?"

"Menyelamatkan muka ku dari rasa malu"

"Dari awal aku memang akan mengajakmu berdansa"

"Itu sebuah kebetulan yg menguntungkan. Tapi bagaimanapun terimakasih"

"Apa pun untukmu.." ia menatap serius lalu tersenyum ".. teman kecilku"

🐭🦊🐭

Krak

Suara retakan begitu nyari membuat semua orang terdiam. Raja Jaehyun berdiri dari singgasananya menatap ke bawah. Penjaga di sampingnya langsung bersiaga memegang pedang.

"Lindungi ratu" Titahnya, Taeyong hanya diam di balik punggung pengawalnya. Ia hanya bisa siaga dan bertindak jika itu mendesak.

Mark langsung bersiaga. Ia menatap sekitar dan suara retakan semakin keras, ia mendongak menatap langit-langit.

Sial

"TOLONG TENANG" Mark mencoba menenangkan para bangsawan yg mulai panik dan berisik

Seperti angin lalu, teriakannya tidak di gubris satu orangpun. Haechan merasa kesal ia melempar gelas ke tengah-tengah aula dan seketika semuanya terdiam. Mereka menyingkir ke pinggir dan Mark terdiam lalu menoleh ke arah Haechan dengan senyuman

Mon Espoir [SungRen] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang