Chapter 19

2K 344 42
                                    

Setelah mendengar bahwa Pangeran Chenle tiba, Jisung menurunkan Renjun dari pangkuanya.

"Tunggu sebentar" ucapnya sambil mengelus rambut Renjun.

Ia beranjak meminta izin untuk pergi namun sebelum Renjun menjawab pintu sudah lebih dulu di buka dan seseorang muncul disana. Rupanya tampan namun imut, wataknya ceria terlihat dari senyum dan tawanya yg nyaring, tingginya sebahu Jisung mungkin. Deskripsi yg tepat adalah submisif yg sangat lucu.

"Chenle. Aku baru saja akan menemui mu" Jisung berjalan mendekat

Chenle berlari ke arah Jisung, ia melebarkan tanganya bersiap melompat dan sudah seperti kebiasaan Jisung dengan refleks merentangkan tangannya untuk menangkap tubuh mungil itu.

Hup!

Chenle memeluk lehernya dengan sangat erat "Aku merindukanmu"

"Aku juga" dan jisung membalas dengan memeluk pinggang rampingnya

"Wah kau semakin tinggi, sial"

"Bukankah kau yg semakin pendek?" Senyum ejekan tercetak dengan jelas.

Sebuah pukulan berhasil mengenai lengannya ketika kalimat itu keluar "Kau menyebalkan" Chenle mengerutkan bibirnya. Di balas tawa kecil oleh Jisung

Renjun masih berdiam di tempat memperhatikan keduanya, ia mendekat lalu membungkuk memberi salam.

"Saya memberi salam pada Putra Mahkota"

Jisung terdiam, ia melupakan jika Renjun ada di sana, apa dia melihat semuanya?

"Oh siapa ini? Cantik" Chenle terlihat antusias dan mendekat ke arah Renjun

"Saya sekretaris sementara Yang Mulia Jisung, nama saya Renjun" Renjun mengangkat kepalanya melirik kearah Jisung

"Apa dia menggantikan Chani untuk sementara, wah jadi kau benar-benar memberi Chani liburan. Hey kenapa kau diam saja" Chenle mengguncangkan tubuh Jisung yg kini mematung diam

"Karena anda memiliki tamu penting saya akan keluar. Permisi" Renjun kembali membungkuk

Chenle menoleh ke arah Renjun "Ah iya. Padahal aku ingin mengobrol dengan mu lebih lama" Renjun berbalik meninggalkan keduanya

"Tunggu Renjun.." Jisung hendak mengejar Renjun namun Chenle menahannya

"Ada apa? Jika tidak ada yg penting aku pergi sekarang"

"Penting" dengan mantap Chenle menatap Jisung

🐭🦊🐭

Renjun berjalan tanpa tujuan, ia hanya menatap lantai tempat ia berpijak. Pelan semakin pelan ia melangkah kemudian berhenti. Ia terdiam cukup lama, tanganya terkepal meremat baju luaran yg ia kenakan. Nafasnya tersengal-sengal merasakan sesak yg menyerang dadanya.

Bagaimana ini, sakitnya masih belum hilang. Ia merasa dadanya semakin sesak dan matanya memanas. Cukup lama ia terdiam mencoba mengartikan setiap debaran yg ia rasakan, setiap sesak yg terus mendesak dan gugup yg mengganggu.

Awalnya ia bingung, awalnya ia tak tahu apa yg terjadi padanya, kenapa ia mengalami semua hal aneh itu ketika berada di sekitar Jisung. Hal yg belum pernah ia rasakan sebelumnya menyergapnya dengan beruntun membuat ia kewalahan.

Semuanya masih samar sampai hari ini. Sampai ia merasakan perasaan yg satu ini ia merasa yakin. Perasaan cemburu yg menandakan ia mencintai orang itu.

Renjun menutup wajahnya yg semakin panas. Sejak kapan? Sudah berapa lama? Ia tak tahu. Yg pasti adalah ia benar-benar menyukai Pangeran Jisung.

Mon Espoir [SungRen] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang