"Eum" Renjun merasa tubuhnya sakit dan ia tak tahu dimana ia sekarang. Ia hanya menatap langit-langit tanpa mau beranjak
"Kau sudah bangun?" Suara berat mengejutkannya. Jisung duduk dengan tenang di kursi samping ranjang menatap Renjun.
"Akh" saking terkejutnya tubuhnya langsung merespon untuk bangun dan menekan kakinya membuat ia meringis.
"Berbaringlah" Jisung menambah bantal agar Renjun bisa menatapnya dengan nyaman.
Suasana setelahnya kembali hening dan Jisung hanya menatap Renjun tanpa berpaling sedetik pun. Sedangkan Renjun berdiam kaku karena tidak tahu harus mengatakan apa padanya di saat seperti ini.
Tentu saja ia sangat ingin mengucapkan maaf dan terimakasih padanya. Maaf karena menyusahkannya lagi juga melanggar perintahnya dan terimakasih sudah kembali menjadi penyelamatannya. Di saat genting selalu dan selalu ia yg datang. Membuat ia berpikir berapa banyak hutang budinya pada Jisung. Mungkin tak kan pernah bisa ia bayar seumur hidupnya.
"Kau merasa lebih baik?" Jisung mencondongkan tubuhnya ke depan agar bisa melihat Renjun lebih jelas.
"Iya. Berkat Yang Mulia. Terimakasih"
"Kau tidak ingin mengatakan hal lain?"
"Itu... Maafkan aku"
"Untuk?"
"Karena mengabaikan perkataan anda"
"Dan!" Jisung menekankan kata itu seakan Renjun harus mengucapakan hal lainnya.
"Dan?" Renjun mengerutkan dahinya lalu sedikit memiringkan kepalanya tak mengerti apalagi yg harus ia ucapkan
"Apa kau tak mau minta maaf karena sudah membuatku khawatir setengah mati?"
"Itu.. " Renjun meremas jari jarinya karena gugup. "Maafkan aku. Anda boleh menghukum ku jika perlu"
"Menghukum? Kenapa harus?"
"Bukankah orang bersalah perlu di hukum?"
Tiba-tiba saja sebuah ide muncul di kepalanya "Kau benar. Hukuman mu akan di mulai besok. Sekarang beristirahatlah"
"Jadi anda akan benar-benar menghukum ku?" Meskipun ia hanya bicara omong kosong untuk formalitas agar ia terlihat sedikit sadar diri namun ia tak menyangka itu benar-benar di lakukan oleh Jisung. Ia pikir akan mendapat keringanan karena Jisung selalu bersikap baik padanya.
"Kau yg mengusulkannya barusan"
"... Baiklah. Terimakasih"
"Aku menghukum mu jangan bilang terimakasih"
Salah lagi. Oke diam saja
"Tutup matamu"
"Kenapa?"
"Bisakah kau menurut tanpa bertanya?!"
"Ah baik. Maafkan aku Yang Mulia" Renjun menutup matanya yg terasa berat sedari tadi
Suara gemericik air terdengar di sebelah kepalanya dan benda basah juga dingin menempel di matanya. Itu adalah kain basah yg sengaja Jisung siapkan untuk Renjun. Mengingat waktu itu matanya juga membengkak Jisung sudah mengantisipasi itu juga sekarang.
"Kalau kau merasa mengantuk tidur saja. Besok kau harus ikut denganku. Siapkan fisikmu"
Tak ada suara karena Renjun sudah tertidur sejak Jisung menempelkan kain itu ke matanya. Jisung tahu itu dan hanya tersenyum karena lucu.
🐭🦊🐭
Renjun menatap dirinya di cermin, baju barunya benar-benar bagus, ia terlihat lebih gagah walau pinggangnya tak bisa ia sembunyikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon Espoir [SungRen] || END
FantastikHuang Renjun, adalah harta yg tak sengaja ku temukan Harapanku untuk hidup ada padamu, jadi kumohon jangan pergi -js BxB Park Jisung dominan Huang Renjun submisif Jangan salpak ya sayang!!! #1 [SungRen] • 223 #5 [Renjun] • 26.5k #7 [NCT] • 9...