Extra 1 (Junghyuk x Chenle)

737 60 0
                                    

Setelah persiapan selesai rombongan yg di pimpin oleh Junghyuk sendiri berangkat menuju kerajaan Barat. Dalam perjalan mereka akan mengambil jalan memutar untuk menyelesaikan satu masalah. Kerajaan Utara adalah kerajaan tidak stabil baik internal maupun eksternal setelah kekalahannya menyerang kerajaan Phoenix. Setelah Jaehyun mati kerajaan itu di biarkan terlantar tanpa bantuan dari kerajaan Phoenix. Raja mereka hanya tahu berfoya-foya dan

Junghyuk duduk berhadapan dengan Chenle di dalam kereta. Duduk tenang sambil memeluk pedangnya dengan cara gagah juga tampan. Tatapannya selalu mengarah ke luar entah apa yg dia lihat.

Junghyuk terlalu gugup untuk memulai pembicaraan hanya bisa diam. Tubuhnya membeku sejenak sebelum tangannya meraih pinggang Chenle menariknya dalam sekejap mata. Sebelum Chenle bereaksi sebuah panah menancap di kursi tempat Chenle duduk dan kain penutup jendela telah robek.

Tanpa menunggu musuh bertindak lebih jauh Junghyuk menghancurkan atap kereta lalu mengepakkan sayapnya membawa Chenle bersamanya. Chenle mengikuti naluri memeluk leher Junghyuk dan ia menatap ke bawah melihat para prajurit bertempur.

Junghyuk melihat pohon besar tak jauh dari sana, melesat terbang dan berhenti di dahan cukup tinggi. Ia merasa itu aman terhalang oleh daun yg lebat. Perlahan menurunkan tubuh Chenle namun tak melepaskan tangan itu dari pinggangnya. Ia akan memastikan terlebih dahulu agar pijakan Chenle benar-benar stabil baru menjauh. Chenle dalam keadaan panik tak bisa menyadari tangan Junghyuk yg sedari tadi bersandar di pinggang rampingnya.

"Paman baik baik saja? Apa kamu terluka?"

Chenle menggeleng " Aku baik baik saja. Pergilah"

"Tunggu di sini"

"Eum. Berhati hatilah. Jangan terluka"

Junghyuk mengangguk dan turun. Mereka adalah bandit yg tinggal di gunung. Sebagian dari mereka hewan mitos sepertinya. Ada juga manusia gagak yg memiliki sayap sepertinya dan bertarung di udara. Junghyuk pertama-tama membereskan mereka dulu kemudian yg ada di tanah.

Junghyuk menggunakan pedangnya dan sayapnya membawa ia ke segala arah agar memudahkannya untuk menyerang. Junghyuk terlalu sibuk hingga tak menyadari satu burung telah terbang manjauh darinya.

Tunggu. Itu tempat Chenle berada.

Junghyuk bersiap naik namun ia mendengar jeritan para pelayan di bawah sana yg tengah di bombardir oleh bola api.

Api?!

Bandit ini bukan orang sembarangan. Dari mana kekuatan itu berasal?

Di landa dilema ia menggertakan giginya lalu melempar pedang ke arah burung sialan itu dan meluncur turun untuk membuat tameng melindungi prajurit dan pelayan yg berkumpul di dekat kereta.

Perisainya berwarna merah tua, ia berdiri paling depan.

Sepertinya ada tiga orang tapi siapa mereka?

Terlalu fokus pada musuh yg berada di depan ia tak menyadari ada serangan di belakang mereka. Naluri Junghyuk menyadari itu, matanya menjadi waspada. Tanpa bisa mengendalikan tubuhnya ia lebih dulu mengembangkan sayapnya ke tingkat lebih tinggi dan menelungkup melindungi mereka. Perisai di depannya bertahan dan di belakang sayap mengelilingi. Junghyuk sangat marah sehingga ketika serangan itu berhenti karena musuh menganggap mereka telah mati terpanggang. Junghyuk mengaum mengepakkan sayapnya ke segala arah, bulu lembut itu berubah jadi besi perak melesat seperti pisau menyerang setiap bandit dan menancap di tubuh mereka dalam sekejap.

Matanya telah berubah dan secara naluri ia mengepakkan sayapnya ke atas menuju Chenle. Chenle terkejut dan sangat ketakutan melihat pertempuran di bawah sana. Tapi ia tak bisa berbuat banyak. Jika ia bertindak ia hanya akan menjadi beban bagi Junghyuk.

Mon Espoir [SungRen] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang